SABAR, SABAR DAN SABAR

 

Amsal 16:32 (TB) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.


Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik lagu berkata, "Sabar dalam kesusahanmu, sabar Tuhan ada sertamu... Sabar, sabar, tabahkan hatimu.."


Saudaraku, pahlawan itu disanjung dan dihormati. Namanya begitu harum. Begitu banyak nama jalan protokol dan jalan besar yg diberi nama pahlawan, misalnya Jalan Soedirman dan Jalan MH Thamrin. Nama-nama bandara juga diberi nama pahlawan seperti Soekarno-Hatta dan Hasanudin. Namun menarik sekali, ayat di atas menyatakan bahwa orang sabar melebihi seorang pahlawan. Ya, untuk menjadi besar dan dipandang terhormat, kita tidak perlu sampai menumpahkan darah dan berperang melawan penjajah tetapi kita perlu sabar dalam segala keadaan khususnya dalam kesesakan. Orang sabar akan menguasai diri dan tidak terpancing emosi. Orang sabar akan tidak lekas marah dan memperumit keadaan tetapi mau lemah lembut dan menyelesaikan masalah.


Saudaraku, sabar itu akan diuji ketika kita sedang alam kesesakan dan pergumulan berat. Manusia seringkali mengharapkan sesuatu. Kalau kita berharap hidup dalam kelimpahan tetapi nyatanya kita alami kekurangan, apa sikap kita? Mau sabar atau marah....? Kita berharap agar mobil kita tetap mulus dan halus tapi gimana kalau ada mobil lain serempet mobil kita sampai lecet? Kita berharap anak kita nurut dan hormat kepada orang tua tapi gimana kalau anak ga bisa diem dan melawan orang tua...? Apakah kita mau pakai kekerasan atau kesabaran..? Sungguh, hati kita akan diuji dalam pergumulan, masalah dan kesesakan. Jangan sampai kita jatuh dalam kesulitan yang berat. 


Saudaraku, kita juga harus belajar menguasai diri. Ada beberapa orang yg suka meledak-ledak ketika kenyataan tidak sesuai harapannya. Misal, ketika bawahan tidak kerjakan tugas dengan benar, ketika ada orang menghina kita, ketika ada orang yg mengkhianati kita. Belajarlah untuk mengatakan, "Tuhan, aku mau Engkau berdaulat atas hidupku. Aku mau Engkau saja yang berotoritas." Banyak orang tidak bisa menguasai diri kita ia sama sekali tidak mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Apa yg terjadi? Hidupnya jadi liar dan tidak terkendali. Ia suka marah, cemberut, kasar dan suka mengeluh. Ia seringkali merugikan orang lain karena perasaannya yg tumpul. Begitu berbahaya. Oleh sebab itu biarkan Tuhan berotoritas dalam hidup kita. 



Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau jadi orang yg lebih dari pahlawan melalui sikap sabar. 

2. Saya mau sabar dalam kesesakan dan pergumulan yang berat. 

3. Saya mau serahkan otoritas hidup saya kepada Tuhan.

Tuhan Yesus menyayangi kita. Amin 😇😊😃


Kutipan

Saat TUHAN berdaulat atas hidupmu maka engkau akan sabar dan menguasai diri


11-06-2024

Rialdi Pasaribu 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN