HATI YANG EMPATI
(Amz 19:11) Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus menyayangi kita semua. Ada amin?
Saudaraku, kita harus melatih kesabaran kita. Jangan sampai kesabaran kita pendek. Orang yang sabarnya pendek adalah orang yang kurang berakal budi. Kita harus tambahkan akal budi kita, tambahkan pengertian dan hikmat agar kita jadi orang yang panjang sabar. Kita bisa sabar terhadap seseorang karena kita belajar untuk empati. Ya, empati..! Apa itu empati? Empati itu belajar memposisikan diri sendiri di posisi orang lain. Hal ini akan mendorong kita untuk melakukan sesuatu sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kalau kita ingin dimaafkan, maka kita perlu memaafkan; kalau kita ingin diperlakukan dengan lemah lembut, maka kita harus memperlakukan orang lain dengan lemah lembut; kalau kita ingin diajari dengan sabar, maka kita harus ajari orang lain dengan sabar. Inilah yang akan terjadi kalau kita empati. Kita selalu ingin melakukan apa yang baik dan benar karena kita pun ingin diperlakukan dengan baik dan benar. Namun hal itu harus dilakukan oleh kita lebih dulu. Kita harus jadi pelopor, kita harus jadi inisiator. Nda papa orang berlaku buruk kepada kita, yang penting kita terus berbuat baik karena kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain.
Saudaraku, saya dulunya termasuk yang sumbu pendek, artinya mudah marah dan emosi. Kenapa? Karena saya bodoh dan kurang akal budi. Saya menyadari bahwa orang bodoh mudah marah karena ga berpikir panjang. Orang bodoh itu bertindak dulu lalu mikir tapi orang bijak itu berpikir dulu kemudian bertindak. Nah, sejak saya belajar firman TUHAN dan terus menerapkannya, maka saya tidak seperti dulu. Sekarang saya mulai bisa mengendalikan diri, menguasai diri dan semakin sabar. Awalnya saya bisa gampang ngegas, marah dan kesal tetapi sekarang belajar empati, belajar ada di posisi orang lain. Saya belajar melakukan yang baik dan benar. Ternyata lebih enak jadi orang sabar dari pada pemarah. Kalau saya sabar, hati jadi lebih tenang, hidup jadi lebih damai. Tapi kalau saya mudah marah dan kesal, saya sadar bahwa hal itu malah nyusahin diri sendiri, bikin hati ga tenang, kesal dan mudah kecewa. Saya tinggalkan kebodohan semacam itu..
Saudaraku, penting juga bagi kita untuk memaafkan pelanggaran orang lain. Ini adalah tindakan yang sangat mulia. Orang yang suka memaafkan adalah orang yang hatinya damai dan dan pikirannya sehat. Ini adalah tindakan yang sangat penting sebab kalau dia tidak memaafkan sesamanya maka Bapa di sorga juga tidak akan mengampuni orang itu. Ingat, kita ini punya selaut kesalahan dan segunung pelanggaran sedangkan orang lain hanya punya salah sekardus doang, seember doang. Itu ga ada apa-apanya sama besarnya kesalahan kita kepada TUHAN. Kita yang sudah lebih dulu menerima pengampunan dari TUHAN harus mengampuni orang lain yang bersalah sama kita. Kita memuji TUHAN karena Dia telah mengampuni kita dari segala pelanggaran dan kehinaan. TUHAN sudah menyelamatkan kita. Ketahuilah, TUHAN juga akan memuji kita karena kita mengampuni orang lain. Orang lain juga akan memuji kita karena kita mau memaafkan. Orang yang memaafkan akan dipuji dan jadi teladan bagi banyak orang.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau belajar empati terhadap orang lain sehingga saya selalu melakukan yang baik kepadanya.
2. Saya mau belajar menambahkan akal budi melalui perenungan akan firman TUHAN sehingga saya menjadi semakin panjang sabar.
3. Saya mau memaafkan pelanggaran orang lain sebab saya sudah diampuni lebih dulu oleh TUHAN meski dosa saya seluas lautan dan sebesar pegunungan.
Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 🙏❤️🩵
Kutipan
Milikilah empati sehingga kita menjadi pribadi yang panjang sabar dan suka memaafkan.
25-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar