JANGAN BAWA KECELAKAAN

(Amz 18:24) Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.


Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita, dalam segala susahku Dia selalu membimbing kita. 


Saudaraku, teman itu mestinya saling membangun dan mendukung. Sebagai teman, kita harus mengharapkan yang terbaik dan memberi hal-hal yang positif. Namun sayangnya ada teman yang mencelakakan. Kenapa bisa gitu? Karena dia egois. Dia ingin untung dan demi keuntungan pribadi ia tega merugikan temannya dan mencelakakan temannya. Sungguh tega..! Hal ini sering terjadi dalam bisnis. Awalnya keduanya sepakat untuk membangun kerja sama yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Seiring berjalannya waktu, ada goncangan dan masalah dalam usahanya. Yang satu ingin mengatasi masalah bersama agar usahanya bisa tetap selamat tapi yang satu lagi mengambil seluruh modal usaha milik bersama dan kabur tanpa kejelasan. Masalah itu pun harus ditangani sendirian sebab temannya ini mendatangkan celaka. Dia kabur tanpa kejelasan, bawa kabur duit pulak. Orang ini menghindar dari masalah, meninggalkan temannya, membawa kabur duit yang menjadi modal usaha bersama. Sungguh tega dan sungguh keterlaluan..!


Saudaraku, kita ga boleh tusuk teman dari belakang. Jangan berkhianat. Bahaya sekali..! Jadilah teman yang tulus dalam mengasihi, murni ketika berteman. Jangan pernah berteman dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi tanpa mau memberi dan mengasihi, Jangan egois jadi orang..! Jangan jadi parasit yang merugikan orang lain demi keuntungan pribadi..! Itu jahat sekali dan itu buruk..! Kita harus tinggalkan niat hati yang jahat seperti itu. Jangan manfaatkan orang lain dan cari celah untuk curi keuntungan pribadi. Itu licik, itu buruk. Mungkin orang lain ga tahu tapi TUHAN Mahatahu dan TUHAN akan menentang kita. TUHAN akan menghajar orang yang licik, egois dan parasit. Belajarlah untuk berteman dengan murni tanpa udang di balik batu. Bertemanlah karena ingin menyatakan kasih, karena ingin menolong dan membantu. Jangan pikirkan keuntungan pribadi semata. Sebaliknya belajarlah untuk membawa keuntungan bagi orang lain..!


Saudaraku, mari jadi sahabat yang lebih karib dari saudara. Meski tidak ada ikatan darah dan daging dengan teman kita tapi kasih kita tulus, murni dan jujur kepadanya. Saya memperhatikan orang-orang yang tulus menolong dalam lingkungan tetangga apalagi di perkampungan. Lingkungan tetangga di tempat tersebut sangat akrab, karib dan bersahabat. Mereka suka mengadakan kegiatan makan bersama, syukuran dan kerja bakti. Keakraban terjalin dengan mesra dan karib. Saat ada yang sakit, tetangga segera memberi pertolongan. Ketika ada musibah, tetangga memberi perhatian. Sungguh ini indah sekali..! Saya juga melihat keakraban yang dibangun dalam komsel. Ketika ada yang berbeban berat, ada yang mendoakan, yang menguatkan dan menghibur. Ketika ada sukacita, yang lain turut bergembira dan merayakan. Mereka saling membangun satu sama lain dan persahabatan terjalin dengan karib. Oh, sungguh indah..! Persahabatan yang dibangun dengan rukun seperti itu akan mengundang berkat Allah.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau menjadi teman yang mendatangkan celaka bagi orang lain. 

2. Saya tidak mau egois, licik dan mencari keuntungan pribadi ketika berteman. 

3. Saya mau menjalin keakraban, kasih dan ketulusan bersama dengan tetangga dan teman-teman saya.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. ๐Ÿ˜‡๐Ÿ™๐Ÿ˜ƒ


Kutipan

HIndari niat untuk jadi parasit bagi teman kita dan bangunlah persahabatan karib yang tulus, murni dan jujur dengan orang sekitarmu.


16-07-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN