MALAS? AMPUN DAH..!
(Amz 18:9) Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
Shalom, Saudaraku.. Sebuah lirik lagu berkata, “TUHANlah yang memimpinku tanganku dipegang teguh. Hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh.”
Saudaraku, orang yang malas itu sebenernya mampu tapi ga mau. Bahaya sekali kalau kita punya potensi tapi malas mengembangkannya. Ingat, TUHAN sudah beri talenta buat kita masing-masing. TUHAN udah kasih modal. Bagian kita adalah mengerjakannya dan mengembangkannya. Ada yang dikasih 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta. Semua diberi sesuai dengan kesanggupannya. Saya yakin kita semua punya talenta, minimal 1 talenta. Itu artinya kita harus kembangkan dan ga ada yang boleh mengabaikannya. TUHAN akan minta pertanggung jawaban pada akhirnya. Yang malas dan lalai akan kena hukuman, akan alami ratapan dan kertak gigi. Sungguh, itu adalah kengerian yang sangat menyakitkan. Kita tidak akan turut dalam kebahagiaan bersama Bapa di sorga. Yang ada, orang malas akan disiksa dalam Kerajaan Maut yang sungguh mengerikan.
Saudaraku, kita punya 24 jam dalam hidup ini. Kita harus punya manajemen waktu yang jelas dan disiplin. Jangan biarkan ada waktu yang berlebihan untuk bermalas-malasan dan santai-santai. Kita harus produktif. Kita harus jadi berkat di mana pun kita berada. Kita harus bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Jangan kita malas dan lalai. Kita harus melatih diri untuk disiplin. Jangan terbiasa selonjoran dan rebahan sepanjang hari. Jangan malas sebab orang malas itu bagaikan orang yang suka merusak. Kita marah dan kesal dengan orang yang merusak tetapi kita pun harus sadar bahwa orang malas pun bisa memicu kemarahan dan kekesalan. Jika kita bekerja dalam tim, jangan biarkan orang lain bekerja dengan rajin dan kita santai-santai. Jadilah orang yang mau memberi kontribusi. jadilah orang yang bekerja. Jadilah orang yang aktif.
Saudaraku, kalau kita menjadi orang yang malas maka kita punya tingkat karakter yang lebih rendah dari pada semut. Semut itu mau bekerja dan rajin. Meski tidak ada pemimpinnya, semut mampu mempersiapkan apa yang ia perlukan. Manusia itu secara desain sudah dirancang dengan keunggulan yang jauh lebih hebat dari pada semut. Kita punya akal budi dan perasaan. Bahkan kita punya roh. Kita harusnya lebih unggul dari semut. Kita harusnya bisa lebih rajin, lebih kuat dan lebih tangguh. Namun kita seringkali ada di bawah semut. Kita lebih rendah dari pada semut karena kita malas. Tolong, kita harus sadar sesegera mungkin. Jangan malas..! Tenaga dan kemampuan yang kita miliki bisa dimaksimalkan untuk membawa dampak positif supaya kita lebih berguna dan dapat memuliakan TUHAN melalui hidup ini. Jadilah rajin, buanglah malas…!
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mengembangkan potensi dan kemampuan yang saya miliki.
2. Saya mau jadi orang yang bekerja dengan rajin, memberi kontribusi dan menjadi aktif.
3. Saya tidak mau menjadi orang yang lebih rendah karakternya dari pada semut.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 😃😇🤝
Kutipan
Saya mau bekerja dengan rajin, tekun dan sungguh-sungguh.
07-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar