MOTIF HATI SAAT BERTEMAN

(Amz 19:6) Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi.


Shalom, Saudaraku…. Kiranya kita selalu ada dalam lingkup kasih TUHAN ya.. 


Saudaraku, ada beberapa orang yang punya motif egois saat mendekati orang lain. Motif egois ini tersembunyi dan orang ini hanya peduli dengan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan kepentingan bersama. Orang yang mengambil hati orang dermawan adalah mereka yang cuma ingin memanfaatkan relasi untuk cari untung semata. Dalam berteman, kita harus membawa keuntungan bukan merampok keuntungan. Kita harus belajar tulus, Ikhlas dan memberi. Alkitab bahkan menegaskan kepada kita bahwa lebih baik memberi dari pada menerima. Kita harus punya mental memberi bukan menerima, mental mengasihi bukan merampok. Oleh sebab itu, sikap egois dan mementingkan diri sendiri harus kita buang dari diri kita apalagi saat ingin berteman dengan orang lain.


Saudaraku, kalau kita mau dekat dengan orang dermawan, pemberi dan orang kaya, maka kita harus belajar dari hikmatnya bukan ingin mendapatkan pemberian harta darinya. Kalau fokusnya menerima harta, maka harta itu akan habis dalam sekejap tetapi kalau kita ingin belajar dari hikmatnya dan karakternya yang baik, maka kita akan memperoleh bekal yang sungguh berharga dan bertahan lama. Orang dermawan dan orang kaya akan senang kalau kita datang untuk belajar tetapi mereka akan kecewa kalau tahu kedatangan kita punya motif tersebelung yang egois dan licik. Kita ga boleh mengharapkan harta orang lain. Jangan, jangan begitu..! Kita harus belajar membawa keuntungan bagi orang lain, membawa sukacita dan keharmonisan. Kalau kita tetap memperjuangkan ego kita, maka kita akan dijauhi teman dan dicap buruk.


Saudaraku, kembali lagi kita ditegur tentang kemurnian dan motivasi dalam berteman. Jika sahabat kita awalnya adalah orang kaya namun beberapa bulan kemudian mendadak miskin karena kondisi ekonomi yang buruk atau ditipu oleh rekan bisnis, apakah kita mau tetap ada buat dia? Apakah kita mau jadi sahabat di tengah kesukaran? Kita akan diuji dalam ketulusan berteman. Selama teman kita punya karakter yang baik, kita harus tetap menopang dia. Jangan sampai status sosial atau jumlah gaji jadi patokan kita dalam bergaul. Ingat, Alkitab menekankan bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Artinya kita tidak disuruh untuk menjauhi sahabat kita yang jatuh miskin karena kondisi ekonomi atau kena tipu rekan bisnis. Justru kita harus hadir, menolong dan menghibur dia yang sedan gada dalam kesesakan. Kita harus mendoakannya, menguatkannya dan menghiburnya.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau berteman dengan tulus tanpa sikap egois dan mementingkan diri sendiri. 

2. Saya mau dekat dengan orang dermawan dan orang kaya untuk belajar dari hikmat dan karakternya yang baik. 

3. Saya mau jadi sahabat ketika orang sedang ada dalam kesusahan. 

Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin.. ๐Ÿ™๐Ÿ˜‡๐Ÿค


Kutipan

Saat berteman, jangan sembunyikan motif yang egois dan mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, bawalah keuntungan bagi temanmu.


21-07-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN