MUSUHMU ADALAH DIRIMU SENDIRI
(Amz 19:8) Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan.
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus selalu baik dan tetap baik dan senantiasa baik..
Saudaraku, memperoleh akal budi itu tidak mudah, tidak gampang. Kita harus banyak belajar, baca buku, berguru pada orang yang lebih pintar, ikuti pelatihan dan pendidikan serta belajar dari video di Youtube. Banyak proses yang harus dilalui khususnya dalam usaha melawan diri sendiri. Orang bijak pernah mengatakan bahwa musuh terbesar itu adalah diri sendiri. Waw, saya sepakat dengan kalimat ini. Kenapa..? Karena seringkali yang melawan setiap mimpi dan harapan kita adalah diri kita sendiri. Dari masa timbul rasa malas, menyerah, bosan dan putus asa? Itu datang dari diri sendiri. Kita ingin sukses, tapi malas belajar. Kita ingin berhasil, tapi bosan belajar. Kita ingin berprestasi, tapi mudah menyerah. Harapannya datang dari diri sendiri tapi hambatannya pun datang dari dirimu sendiri. Ini yang dimaksud dengan musuh terbesar itu adalah dirimu sendiri. Jadi, kalau mau berhasil, pertama-tama kita harus mengalahkan diri sendiri.
Saudaraku, banyak orang pengen enaknya hasil tapi ga mau jalanin pahitnya proses. Dalam hidup ini, kita ga bisa masuk jalan pintas. Kita harus lalui jalur yang panajng. Ada lika-liku, jalan yang berbatu, banyak polisi tidur, berkelok-kelok namun ada juga lurusnya. Semua itu harus kita hadapi, lalui dan jalani. Nah, memperoleh akal budi itu adalah proses panjang. Kita harus setia melewatinya dan jangan mudah menyerah. Saya berkali-kali juga terus berusaha mengalahkan rasa ngantuk dan bosan saat belajar. Saya ingin sukses dan saya harus belajar. Dalam proses belajar ini, saya seringkali alami rasa bosan dan saya biarkan perasaan menguasai tindakan saya. Akhirnya apa? Saya berhenti belajar dan saya makin jauh dari jalur kesuksesan. Saya pun merenung bahwa rasa bosan dan malas akan menuntun saya pada kegagalan. Saya harus mengambil tindakan bukan berdasarkan perasaan melainkan komitmen untuk terus belajar sehingga baik atau tidak baik kondisinya, ngantuk ataupun tidak, saya akan tetap belajar.
Saudaraku, kalau engkau mengasihi dirimu sendiri dan iingin memperoleh kebahagiaan, maka perolehlah akal budi, peganglah pengertian. Banyaklah belajar, belajar dan belajar. Jangan rebahan terus, jangan hibur dirimu secara berlebihan. Latihlah otak kita untuk belajar. Latih mata dan telinga kita untuk belajar. Kita harus alami “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Banyak orang sukses memberi nasihat agar kita bisa menunda kesenangan demi berproses dalam belajar. Ini tantangan berat tapi layak untuk diperjuangkan. Kita harus komitmen, komitmen dan komitmen. Jangan kuasai diri kita dengan perasaan sebab perasaan kita seringkali lemah, lesu dan lelah. Kalau kita nurutin perasaan, kita akan sulit alami kemajuan tetapi kalau kita nurutin komitmen, maka kita akan tetap belajar apapun keadaanya. Kita tetap disiplin dan terus melatih diri menjadi versi terbaik.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mengalahkan diri sendiri dari rasa malas, bosan, mudah menyerah dan putus asa.
2. Saya mau berkomitmen untuk belajar entah baik atau buruk kondisinya, entah bosan atau tidak pelajarannya.
3. Saya tidak mau mengambil tindakan berdasarkan perasaan yang mudah lelah dan mudah menyerah tetapi saya mau berpaut pada komitmen.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 🙏🤝🤲
Kutipan
Musuh terbesar adalah dirimu sendiri. Karena itu kalahkan perasaan malas, bosan dan mudah menyerah.
23-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar