ORANG MALAS, BODOH DAN MISKIN

(Amz 19:7) Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi.


Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata, “Janji-Mu seperti fajar pagi hari yang tiada pernah terlambat bersinar..” 


Saudaraku, menjadi miskin karena malas dan bodoh adalah suatu hal yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Banyak orang baru sadar betapa banyak waktu terbuang, betapa banyak kesempatan yang disia-siakan dan betapa banyak nasihat berharga yang diabaikan begitu saja. Ya benar, penyesalan itu terjadi di akhir bukan di awal. Kalau di awal, itu pendaftaran, pendaftaran menuju gagal. Hidup ini soal tanggung jawab. Kalau orang milih untuk malas, maka nanti ia akan tuai hasilnya, yaitu kemiskinan. Dia harus tanggung jawab dengan pilihan-pilihan dalam hidupnya. Dia harus belajar menyesali perbuatannya yang lama dan bertekad untuk berubah, alami pembaharuan hidup ke arah yang lebih baik dan benar. Jangan lagi hidup dengan cara lama yang menyesatkan dan menyengsarakan. Ganti lembaran lama menjadi baru.


Saudaraku, orang yang bodoh, malas dan miskin akan ditinggalkan oleh teman-temannya. Siapa yang mau berteman dengan orang semacam itu? Pasti semua menjauh. Kita harus menata diri lebih baik lagi. Jangan jadi beban bagi orang lain. Orang bodoh, malas dan miskin hanya akan jadi beban yang membuat orang lain jatuh, kesal dan risih. Itu sebabnya teman-teman dari si miskin akan menjauh bahkan menghindar. Apa gunanya berteman dengan orang yang negatif? Orang juga ga mau ketularan efek negatif dari mereka yang malas dan miskin. Oleh sebab itu orang bodoh, malas dan miskin harus segera berbenah, bertobat dan berubah. TUHAN bersedia menerima orang-orang yang mau mengaku dosa, menyesali perbuatan lamanya dan ingin memulai hidup baru. Gereja punya orang-orang yang memiliki hati untuk menolong sesamanya yang ingin hidup baru di dalam TUHAN. Karena itu, mari kita buka hati dan diri kita untuk bertumbuh dalam TUHAN.


Saudaraku, namun kalau kita jatuh miskin bukan karena ulah diri sendiri, bukan karena karakter buruk tapi karena ada faktor luar entah itu kondisi ekonomi dunia, keputusan pemeritah atau penipuan, maka jangan pernah tinggalkan orang ini. Ketahuilah bahwa orang yang jatuh miskin tapi tetap hidup benar akan bangkit kembali. Saya sering dengar orang bicara, “Uang bisa dicari tetapi karakter tidak.” Hal ini menandakan bahwa sekalipun uang seseorang habis lenyap, asal karakternya masih benar, jujur dan ia pekerja keras, maka ia pasti mampu bangkit dan memperoleh penghasilan seperti sedia kala. Sebagaimana Ayub yang kehilangan segalanya namun karakter salehnya masih menetap dalam dirinya, maka TUHAN berkati Ayub kembali dengan double portion alias porsi ganda. Semua harta miliknya kembali 2 kali lipat. Waw luar biasa..! Itu semua mau menyatakan bahwa TUHAN sanggup berkati orang miskin asal ia tetap punya karakter yang benar. Teman yang awalnya banyak meninggalkan, kini berdatangan kembali, mau melihat betapa besarnya pemulihan yang TUHAN kerjakan.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau menjadi orang yang malas dan bodoh supaya tidak jatuh miskin di masa mendatang. 

2. Saya mau berbenah dengan meninggalkan cara hidup lama dan mulai bertumbuh dalam cara hidup yang baru di dalam TUHAN. 

3. Saya mau tetap memiliki karakter yang benar sekalipun TUHAN izinkan saya jatuh miskin. 

Tuhan Yesus menyertai kita. Amin… 🙏🤝🤲


Kutipan

Orang yang malas, bodoh dan miskin akan dijauhi semua temannya bahkan ia akan dibenci oleh sahabat-sahabatnya.


22-07-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN