YANG MISKIN, YANG KAYA
(Amz 18:23) Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.”
Saudaraku, orang miskin tidak punya harta untuk dibanggakan tetapi orang kaya punya banyak uang untuk dipamerkan. Orang miskin susah makan karena ga punya uang. Ia harus banting tulang untuk bekerja. Keringat mengucur demi sesuap nasi. Ia memohon-mohon sambil meminta belas kasihan. Makan remahan pun ia rela asal perutnya bisa mendapatkan asupan meski hanya sedikit. Saya jadi ingat tokoh Lazarus yang digambarkan sebagai orang miskin dalam Lukas 16. Ia begitu kasihan, kesulitan makan bahkan boroknya dijilat oleh anjing. Ia begitu melarat dan susah. Namun ada orang kaya yang begitu sombong, yang merendahkan orang miskin dan tidak peduli dengan keadaannya, Meskipun miskin, setelah ia meninggal, malaikat TUHAN membawa Lazarus ke pangkuan Abraham tetapi orang kaya itu menderita di alam maut. Ia kesakitan karena nyala api yang mengerikan. Kita harus menyadari bahwa status sosial dan jumlah kekayaan tidaklah menjamin kehidupan kekal kita di sorga.
Saudaraku, banyak orang sombong berlaku kasar kepada mereka yang dianggapnya miskin. Mereka berlaku kasar dan semena-mena kepada mereka yang kotor, hina dan kecil ini. Orang kaya begitu sombong karena punya banyak uang dan punya kuasa yang besar. Mereka menindas orang yang tak berdaya dan merendahkan mereka. Baru-baru ini saya melihat orang ngamuk di suatu pesta karena merasa orang lain buat salah dan ia harus meminta maaf kepadanya. Karena tidak meminta maaf, orang yang ngamuk ini melemparkan beberapa piring sampai pecah dan membuat tamu undangan ketakutan, kaget dan sedih. Orang yang ngamuk ini kelihatannya orang kaya, ia begitu kasar dan meledak-ledak. Kemudian ia pun diamankan oleh pihak satpam. Saat ada gesekan atau salah paham, mari kita menguasai diri, jangan kasar dan membentak orang lain. Jangan merasa diri kaya sehingga bebas menghardik orang lain.
Saudaraku, Tuhan Yesus pernah berkata, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah sebab merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Kita harus memiliki sikap miskin di hadapan Allah. Sebanyak apa pun harta kita, marilah kita sadari bahwa kondisi sebenarnya adalah saya ini miskin, saya ini ga punya apa-apa. Segala yang baik yang saya miliki adalah berkat kemurahan TUHAN dan bukan karena kehebatan saya. Sikap ini harus dibangun di dalam diri kita. Sadari bahwa tanpa belas kasih TUHAN, kita hanyalah orang-orang yang layak dipanggang, dibakar dan dibinasakan dalam api neraka. Dosa kita yang begitu banyak dan pelanggaran kita yang begitu menumpuk telah memenuhi syarat untuk memasukkan kita ke dalam Kerajaan Maut. Jangan pernah sombong. Jangan pernah merasa hebat. Jadilah orang yang memohon belas kasih TUHAN, yang tidak berdaya tanpa kemurahan TUHAN. Sikap miskin di hadapan Allah akan mendorong kita untuk punya kasih kepada sesama khususnya orang-orang yang miskin secara harta. Kita akan menyadari bahwa kita pun sebenarnya orang miskin.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menyadari bahwa tingkat sosial yang tinggi dan kekayaan yang besar tidak menjamin saya untuk masuk sorga.
2. Saya tidak mau kasar dan sombong terhadap orang lain yang status sosialnya ada di bawah saya.
3. Saya mau miliki sikap miskin di hadapan Allah sehingga tidak ada ruang untuk sombong dan merasa hebat.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin.. ๐๐๐
Kutipan
Miskin di hadapan Allah akan mendorong kita punya kasih kepada sesama khususnya kepada orang-orang yang melarat.
15-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar