PERSEMBAHAN MENJADI KEKEJIAN
(Amz 21:27) Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya hati dan pikiran kita dipenuhi oleh kasih dan kebaikan TUHAN ya..
Saudaraku, suatu ketika seorang ibu tua renta diberi hadiah oleh anaknya. Waw, hadiahnya begitu menarik dan indah, yaitu cincin emas yang berharga. Bahkan orang tuanya dibelikan kue yang sangat enak dan lezat, dibeli dari tempat yang paling mewah. Ini adalah bentuk pemberian dan persembahan dari anak untuk mamahnya. Tapi ternyata ada udang di balik batu. Anaknya bukan memberikan hadiah itu karena kasih dan sayang. Anak ini tidak memberi dengan tulus untuk ibunya. Ternyata si anak punya tujuan agar pemberiannya itu membuat si ibu mewariskan seluruh harta bagi dia kalau ibunya kelak meninggal. Wah, kalau ibunya tau motivasi dari hadiah anaknya ini, gimana perasaannya ya? Pasti sedih banget.. Manusia seringkali hanya bisa melihat apa yang nampak tetapi sulit mengetahui apa yang ada di dalam hati sesamanya. Namun TUHAN tahu semuanya. Tuhan bisa melihat persembahan kita dan Dia sekaligus bisa tahu motivasi hati kita. Nah, kalau kita memberi persembahan dengan motivasi jahat, maka TUHAN pasti akan tolak. Tidak semua persembahan akan menyenangkan hati TUHAN. Berhubung Dia tahu mana yang tulus dan tidak, maka sebesar dan semahal apapun persembahan dan pemberiannya, maka TUHAN akan tolak kalau dan anggap itu kekejian apabila motivasinya salah dan menyimpang.
Saudaraku, ada juga orang jahat yang menutupi kebusukannya dengan memberi korban bagi TUHAN. Ya, inilah cara untuk menambal apa yang bolong. Dia jahat namun dia ingin dibilang baik, makanya dia beri persembahan. Di suatu gereja ada orang jahat. Bisnisnya tipu-menipu, dia suka merugikan banyak orang, dia tidak membayar gaji karyawan dan sukanya foya-foya. Namun di sisi lain, dia terkenal dermawan. Dia suka memberi persembahan yang besar buat gereja. Jemaat sangat senang, penatua dan pendeta pun bersyukur untuk persembahan itu. Orang jahat ini dipuji-puji dan disebut sebagai orang yang murah hati. Di hadapan manusia, ia mendapat pujian dan pengakuan yang positif tetapi bagaimana menurut TUHAN? Wah, orang ini jahat sekali. Dia cerdik seperti ular tetapi tidak tulus seperti merpati. Dia adalah orang yang sangat beracun. Dia tidak bertobat untuk meninggalkan kejahatan tapi malah menutup kejahatannya dengan persembahan. Ia sama sekali tidak peduli dengan pekerjaan TUHAN, pelayanan dan pekabaran Injil. Jadi dia cuma sumbang dana tanpa peduli kehendak TUHAN. Ini adalah kekejian bagi TUHAN.
Saudaraku, mari kita berhenti mendukakan hati TUHAN. Jangan lagi kita memberi persembahan dengan niat hati yang jahat dan dibalut kemunafikan. Kita harus belajar tulus, ikhlas dan sukarela dalam memberi. Kita harus belajar membalut persembahan kita dengan kasih dan pengenalan akan TUHAN. Kita harus memberi karena kita peduli dengan pekerjaan TUHAN di dunia ini. Kita ingin banyak orang terjangkau oleh pemberitaan Injil. Kita ingin rumah ibadah dibangun sehingga jemaat TUHAN dapat bersekutu dengan aman dan nyaman. Kita ingin agar orang miskin dan orang susah diperhatikan dan dibantu oleh gereja TUHAN. Karena itu mari kita memberi dengan hati yang bersih dan motivasi yang lurus. Kita juga memberi bukan karena ingin mendapat balasan dari TUHAN melainkan karena kita mengucap syukur atas kasih TUHAN yang begitu besar dan yang telah kita terima. Kita memberi bukan karena ingin ini dan itu dari TUHAN tapi kita bersyukur, bersyukur dan bersyukur atas kebaikan TUHAN. Itulah yang akan menyenangkan hati TUHAN. Itulah persembahan yang berkenan bagi TUHAN. Mari berikan persembahan dengan benar.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau memberi persembahan dengan niat hati yang jahat dan menyimpang.
2. Saya tidak mau memberi persembahan dengan kemunafikan demi menutupi kejahatan.
3. Saya mau memberi persembahan yang benar dan berkenan bagi TUHAN.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 🙏😇🤲
Kutipan
TUHAN tau niat hati yang jahat dan kemunafikan saat memberi persembahan. Karena itu, jangan pernah berusaha untuk menyogok TUHAN dengan persembahan.
28-09-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar