RAKUS VS MURAH HATI
Amsal 21:26 (VMD) Ada orang yang sangat rakus dan tidak pernah merasa cukup. Orang baik bermurah hati dan berkecukupan.
Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus selalu hadir dalam hidup kita.
Saudaraku, orang rakus itu sudah makannya banyak, kenyang perutnya namun enggan untuk berbagi. Orang rakus itu pelit. Kenapa? Karena dia cuma pedulikan perutnya. Perutnya adalah tuhannya. Itulah kengerian dari orang rakus. Waktu itu ada seorang Raja bernama Ahab. Dia orang kaya tapi dia rakus. Dia udah punya banyak kebun anggur tapi dia ingin merebut kebun anggur milik Nabot. Si Nabot ga mau jual kebun anggurnya karena itu adalah milik pusakanya. Meskipun Nabot itu sederhana tapi dia ga mata duitan. Banyak orang mudah sekali menjual warisan berharga yg punya sejarah tak ternilai namun dijual dengan uang yg tidak seberapa untuk keperluan yg tidak terlalu penting. Nabot menolak menjual kebun anggurnya dan itu membuat Ahab marah dan kesal. Begitulah tabiat orang rakus. Ketika hawa nafsunya tidak dipenuhi, ia menjadi marah, kesal dan kecewa.
Saudaraku, Ahab punya isteri yg jahat. Wah, ini perpaduan yg berbahaya. Yang suami rakus dan yg isteri jahat. Apa yg terjadi? Nabot pun dijerat dan dicelakai oleh isteri Ahab yg bernama Izebel. Akhirnya Nabot dibunuh sehingga kebun anggur itu dapat dirampas dan menjadi miliki Ahab. Ngeri sekali ya... Demi 1 kebun anggur saja, mesti ada darah yg tertumpah sampai tewas. Inilah akibat dari kerakusan. Begitu banyak orang yg gila harta dan berebut warisan. Mereka tidak malu dengan sikap rakus yg mengerikan itu. Mereka egois dan berdebat. Mereka rela menyakiti dan menghina saudaranya demi mendapatkan harta yg banyak. Sungguh mengerikan dan memprihatinkan. Saudara kandung menjadi musuh demi berebut harta warisan, demi tabiat rakus yg melekat dalam diri mereka.
Saudaraku, jadilah orang yang murah hati. Meski sering memberi namun ia tidak pernah berkekurangan. Mengapa? Karena Tuhan memberi kecukupan. Tuhan perhatikan dan pedulikan orang yg suka memberi. Orang Makedonia itu disebut sebagai orang miskin namun mereka kaya dalam kemurahan. Ketika mereka mendengar ada kelaparan di Yerusalem, mereka langsung berinisiatif untuk memberi sumbangan. Banyak diantara kita diminta dulu baru memberi tapi orang Makedonia mau berinisiatif. Mereka miskin secara harta tapi kaya dalam kemurahan. Ya, murah hati itu bukan soal memberi saja tapi tentang inisiatif dan sukarela. Ada orang memberi tapi karena paksaan, karena ditodong. Berbahagialah mereka yg memberi karena Tuhan dan dengan sukacita sebab pemberiannya itu akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau menjadi orang yang rakus.
2. Saya tidak mau berebut harta dan merugikan orang lain dengan bersikap rakus.
3. Saya mau menjadi orang yg murah hati dan suka memberi.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin 😇🫶⭐
Kutipan
Orang rakus tidak puas dengan harta yg melimpah tetapi orang yg murah hati terus memberi meski tak punya banyak uang.
27-09-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar