BERPEGANG PADA HUKUM TUHAN

(Amsal 28:4) "Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua.


Saudaraku, dalam kehidupan ini kita sering melihat bahwa kejahatan justru didukung dan orang-orang yang hidup dalam kefasikan mendapatkan banyak pujian. Sebaliknya, orang yang memilih hidup dalam kebenaran sering kali dianggap aneh, terasing, atau bahkan dikucilkan. Amsal 28:4 mengingatkan kita bahwa ketika seseorang mengabaikan hukum Tuhan, ia akan cenderung mendukung perbuatan fasik. Tetapi mereka yang setia pada hukum Tuhan akan berani menentang ketidakbenaran. Kita melihat hal ini terjadi di berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat. Ada kalanya kita tergoda untuk diam saja ketika melihat ketidakadilan atau dosa karena takut tidak disukai atau dianggap sok suci. Namun, Firman Tuhan memanggil kita untuk tidak tinggal diam. Tuhan ingin kita tetap berpegang pada hukum-Nya, bahkan jika itu berarti harus menghadapi tantangan.


Saudaraku, menegakkan kebenaran bukan berarti kita harus menjadi orang yang kasar atau suka menghakimi. Sebaliknya, kita harus menegur dengan kasih dan hikmat. Kita harus menjadi terang yang tidak takut menyatakan kebenaran, tetapi tetap melakukannya dengan cara yang membangun, bukan dengan kebencian atau kesombongan. Kita harus jadi orang yang berbeda dengan orang dunia. Ketika orang dunia hidup dalam pelanggaran hukum, kita mau jadi orang yang mematuhi aturan. Kita harus menjadi terang di dalam gelapnya dunia. Ketika orang terbiasa ngomong kasar, kita tetap bicara dengan sopan dan santun. Ketika orang biasa bergosip tentang keburukan orang lain, kita justru membicarakan hal positif dan baik dari orang lain. Kita harus serupa dengan Kristus dan berbeda dengan orang fasik.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah saya pernah diam saat melihat kejahatan terjadi? Apakah saya pernah takut menyuarakan kebenaran karena khawatir kehilangan teman atau jabatan? Saya pribadi belajar bahwa memilih kebenaran sering kali sulit, tetapi di dalam Tuhan selalu ada kekuatan dan penyertaan. Kita harus memilih dan menanggung resikonya. Kalau kita pilih kebenaran, maka kita akan dikasihi TUHAN tetapi dibenci oleh orang fasik. Sebaliknya, kalau kita pilih pelanggaran, maka kita menjauhi TUHAN tetapi dikasihi orang fasik. Kita harus waspada dan hati-hati dengan kondisi tersebut. Kita harus selalu mengusahakan agar hidup kita mematuhi hukum dan mencintai TUHAN.


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau berpegang teguh pada hukum Tuhan dan tidak mendukung kefasikan.

2⃣. Saya mau berani menegakkan kebenaran dengan hikmat dan kasih.

3⃣. Saya mau menjadi terang di tengah dunia yang gelap dengan tetap setia pada prinsip-prinsip Firman Tuhan.

Kiranya Tuhan memberi kita kekuatan untuk tetap teguh dalam kebenaran-Nya. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Menjadi terang berarti berani menyatakan kebenaran dengan kasih, bukan diam dalam ketakutan."


09-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN