HARTA DAN BELAS KASIHAN

(Amsal 28:8) "Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua.


Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak adil—seperti riba dan bunga uang yang menindas—pada akhirnya tidak akan bertahan lama. Tuhan memiliki cara untuk membalikkan keadaan sehingga harta itu justru jatuh ke tangan orang-orang yang memiliki belas kasihan dan menggunakannya untuk menolong sesama. Dunia mengajarkan bahwa semakin banyak keuntungan yang kita dapat, semakin sukses kita. Namun, firman Tuhan mengajarkan bahwa cara memperoleh kekayaan jauh lebih penting daripada jumlahnya. Jika kita mengumpulkan harta dengan menindas orang lain, suatu saat Tuhan akan mengambilnya dan memberikannya kepada mereka yang lebih layak, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan memiliki hati yang penuh kasih.


Saudaraku, Tuhan berkenan kepada mereka yang menggunakan hartanya untuk menolong sesama. Harta yang dikelola dengan cara yang benar dan penuh belas kasihan akan menjadi berkat, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi banyak orang. Kita harus punya kemampuan untuk mengelola uang dengan bijaksana. Jangan kita gunakan untuk memeras, menindas dan memperbudak orang lain. Jangan kita punya hati yang licik dan rakus akan kekayaan. Kita harus punya cinta dan belas kasih terhadap orang lain, khususnya mereka yang berkekurangan. Banyak hari-hari ini orang yang punya uang untuk membeli barang mewah. Hal ini memicu mereka untuk menyombongkan diri dan menunjukkan siapa mereka. Mereka ingin dihormati dengan harta yang mereka miliki. Hal ini sangat menyimpang dan tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Ia justru mau kita hidup sederhana tetapi limpah dalam hal memberi. Kita harus meniru teladan rasul Paulus, meskipun secara pribadi ia sangat sederhana tetapi ia kaya dalam kemurahan hati.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah saya memperoleh harta dengan cara yang benar dan berkenan kepada Tuhan? Apakah saya sudah menggunakan berkat Tuhan untuk menolong sesama? Saya pribadi belajar bahwa harta sejati bukan hanya tentang jumlah uang yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana kita mengelolanya untuk memuliakan Tuhan dan menolong orang lain. Kita harus mengingat prinsip firman TUHAN dalam mengelola kekayaan. Ingat kembali tentang orang Samaria yang baik hatinya. Ia menolong orang yang tidak ia kenal tetapi sedang alami kemalangan hidup. Orang itu kesakitan setelah dipukuli oleh penyamun dan dirampok. Belas kasihan datang dari orang Samaria ini. Ia menghampiri korban ini, membalut lukanya dan membawanya ke tempat penginapan untuk mendapatkan perawatan. Ia keluarkan uangnya, tenaganya dan waktunya demi sesamanya meski ia belum kenal sebelumnya. Ia tidak hitung-hitungan. Ia melakukannya atas dasar kasih. Ini adalah pemberian yang mulia. Kita harus belajar memberi dari kesederhanaan kita dan menebarkan kasih bagi sesama meskipun kita belum mengenali mereka.


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau mencari dan mengelola harta dengan cara yang jujur dan berkenan kepada Tuhan.

2⃣. Saya mau menolak cara-cara yang tidak adil dalam memperoleh kekayaan.

3⃣. Saya ingin menggunakan berkat yang Tuhan berikan untuk menolong sesama, bukan untuk menindas mereka.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjadi pengelola yang bijak atas segala berkat yang Dia percayakan kepada kita. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Harta yang diperoleh dengan menindas akan lenyap, tetapi harta yang digunakan untuk menolong sesama akan diberkati Tuhan."


13-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN