HIDUP DALAM KEBIJAKSANAAN

(Amsal 28:7) "Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua.


Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa hidup dalam ketaatan kepada hukum Tuhan adalah tanda dari seseorang yang berpengertian. Sebaliknya, orang yang memilih pergaulan yang buruk—seperti bersama para pelahap, pemabuk, atau mereka yang hidup dalam kesia-siaan—akan membawa aib bagi keluarganya. Kata "pelahap" di sini bukan hanya berbicara tentang seseorang yang rakus dalam makanan, tetapi juga mencerminkan hidup yang boros, tidak terkendali, dan hanya mengejar kesenangan duniawi. Pergaulan yang buruk dapat merusak karakter dan membuat seseorang kehilangan arah dalam hidupnya.


Saudaraku, sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam kebijaksanaan dan ketaatan kepada firman-Nya. Ini bukan hanya membawa berkat bagi hidup kita sendiri, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, jika kita hidup sembrono, kita bukan hanya merusak diri sendiri tetapi juga mengecewakan mereka yang mengasihi kita. Kita harus jadi anak yang membanggakan orang tua oleh karena kita menjaga hidup tetap bersih, menjaga nama baik keluarga dan hidup untuk jadi berkat bagi sesama. Jangan sampai kita bergaul dengan orang yang hidupnya liar, dalam seks bebas dan kemabukan. Malu sekali kalau ada orang yang lapor ke keluarga kita bahwa kita berkumpul dengan orang yang liar di tempat yang buruk. Hal itu akan jadi omongan yang tidak sedap bagi keluarga. Maka, jagalah nama baik keluarga.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah saya sudah memilih pergaulan yang membangun iman saya? Ataukah saya masih tergoda untuk bergaul dengan orang-orang yang membawa saya jauh dari Tuhan? Saya pribadi belajar bahwa hidup dalam firman Tuhan akan membawa kehormatan, tetapi hidup dalam kesia-siaan hanya akan mendatangkan penyesalan. Kita harus sadar bahwa pergaulan akan menentukan karakter kita. Kalau gaul sama tukang parfum, maka kita akan harum. Kalau kita gaul sama pemabuk, kita akan teler. Mau pilih mana? Pergaulan yang membangun atau merusak? Kita harus selektif dalam memilih teman bergaul. Jangan asal-asalan. Beritakan Injil harus kepada semua orang, termasuk para pelahap dan pemabuk tetapi bergaul harus dengan orang benar, orang yang membangun. Jangan keliru dan jangan salah persepsi dalam hal ini..!


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan agar menjadi pribadi yang bijaksana.

2⃣. Saya mau berhati-hati dalam memilih pergaulan agar tidak terseret dalam kehidupan yang sia-sia.

3⃣. Saya ingin menjadi kebanggaan bagi keluarga dan Tuhan melalui hidup yang benar.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup dalam kebijaksanaan dan tetap setia pada firman-Nya. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, tetapi hidup dalam firman membawa kehormatan."


12-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN