KEADILAN TANPA MEMANDANG BULU

(Amsal 28:21) "Memandang bulu tidaklah baik, tetapi untuk sekerat roti orang membuat pelanggaran."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua.


Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya ketidakadilan. Dunia sering kali mengukur seseorang berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kepentingan pribadi. Namun, Tuhan menghendaki keadilan yang sejati—tanpa memandang bulu. Sayangnya, banyak orang tergoda untuk berlaku tidak adil, bahkan demi keuntungan yang kecil, seperti “sekerat roti.” Memberi hukuman ringan untuk koruptor dan menjatuhkan hukuman berat untuk maling ayam merupakan suatu kemirisan yang pernah kita dengar. Ketidakadilan membuat banyak orang curiga, marah dan kecewa. Jangan sampai kita mengambil keputusan yang tidak adil demi memperoleh keuntungan pribadi yg curang dan sia-sia.


Saudaraku, kita melihat bagaimana dalam kehidupan sehari-hari, seseorang bisa memperlakukan orang lain berbeda hanya karena pangkat atau materi. Bahkan, ada yang rela mengorbankan prinsip demi kepentingan sesaat. Tuhan menegur sikap ini karena hal-hal kecil yang kita anggap remeh dapat membawa kita pada kompromi yang lebih besar. Karena itu kita harus setia dalam perkara kecil. Jangan kita abaikan pelanggaran sepele sebab pelanggaran besar sering dipicu oleh kompromi terhadap kesalahan sepele. Kita harus berani tegas menolak ketidakadilan dalam setiap pengambilan keputusan. Kita harus setia dalam keadilan meski harus diperhadapkan pada penguasa yang licik dan curang.


Saudaraku, mari kita renungkan: _*Apakah saya sudah bersikap adil dalam memperlakukan orang lain? Apakah saya pernah tergoda untuk mengabaikan keadilan demi keuntungan pribadi?

Saya pribadi belajar bahwa Tuhan menghargai integritas lebih dari sekadar keuntungan sesaat. Lebih baik miskin tetapi bersih lakunya dari pada orang yg berlimpah harta namun diselimuti oleh kecurangan dan pelanggaran. Kita harus sungguh-sungguh minta kasih dan kuasa Tuhan supaya kita jadi pribadi yg adil. Bahkan di negara kita pun, aspek keadilan ditekankan dalam sila ke-2 dan ke-5. Ada penekanan 2 kali yg memberi isyarat bahwa keadilan merupakan aspek yg sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Karakter orang Kristen juga harus identik dengan keadilan. Maka, mari tolak ketidakadilan, tolak suap, dan tolak sogokan.*_


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau bersikap adil kepada siapa pun, tanpa membeda-bedakan.

2⃣. Saya tidak mau mengorbankan prinsip hanya demi keuntungan kecil atau kepentingan pribadi.

3⃣. Saya percaya bahwa Tuhan memberkati orang yang hidup dalam integritas dan keadilan.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup dengan hati yang tulus dan adil. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Integritas teruji bukan dalam perkara besar, tetapi dalam keputusan kecil yang kita buat setiap hari."


26-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN