KEKAYAAN TIDAK ABADI
(Amsal 27:24) "Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?"
Shalom, Saudaraku... Semoga kasih dan sukacita Tuhan menyertai kita semua.
Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara. Harta, jabatan, dan kekuasaan tidak akan bertahan selamanya. Banyak orang bekerja keras mengejar kekayaan dan kedudukan, tetapi sering kali mereka lupa bahwa semua itu tidak dapat dibawa selamanya. Sejarah menunjukkan bahwa bahkan kerajaan besar pun runtuh, dan kekayaan yang dikumpulkan bisa habis dalam sekejap. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana orang menaruh kepercayaan mereka pada hal-hal duniawi. Mereka berpikir bahwa harta akan memberikan keamanan dan kebahagiaan yang abadi. Namun, kenyataannya, segala sesuatu di dunia ini bisa berubah. Oleh karena itu, kita diajak untuk menaruh fokus kita pada hal-hal yang bernilai kekal, yaitu iman kepada Tuhan, karakter yang benar, dan kasih kepada sesama.
Saudaraku, Tuhan ingin kita hidup dengan bijaksana dalam mengelola harta dan berkat-Nya. Kita boleh bekerja keras, tetapi jangan sampai kita menggantungkan hidup hanya pada kekayaan. Sebaliknya, mari kita gunakan apa yang kita miliki untuk menjadi berkat bagi orang lain dan untuk kemuliaan Tuhan. Jangan mengakhiri hidup dengan menggenggam seluruh harta, uang dan penghargaan yang kita miliki. Ingat, saat kita meninggal nanti, tangan kita terkulai lemas. Memang benar, saat kita dilahirkan dan menjadi bayi yang masih sangat mungil, tangan kita menggenggam dengan erat seolah menginginkan apa saja yang ada di dunia tetapi akhir hidup kita akan jauh berbeda. Kita tidak akan membawa apa-apa sehingga apa yang kita miliki di dunia ini harus dikelola dengan baik supaya kita bisa banyak memberi dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah kita masih terlalu terpaku pada harta duniawi? Sudahkah kita menanam investasi rohani yang memiliki nilai kekal? Saya pribadi belajar bahwa ketika saya lebih fokus pada membangun hubungan dengan Tuhan dan sesama, hidup saya menjadi lebih bermakna dan penuh sukacita. Hidup bukan soal siapa yang paling banyak punya harta tetapi tentang apa pengaruh positif yang bisa kita berikan buat orang sekitar? Apakah kita sudah jadi berkat bagi banyak orang? Apakah kita bisa memberi makna kehidupan bagi sekitar kita? Apakah kehadiran kita menyatakan kemuliaan Allah? Harta yang banyak justru sering memicu orang untuk lupa akan TUHAN, sombong dan tidak tahu diri. Lebih baik kita hidup sederhana tetapi ingat akan TUHAN dan jadi berkat bagi sesama. Kita harus merenungkan ini lebih lanjut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:
1⃣. Saya mau mengingat bahwa harta duniawi tidak abadi, tetapi hal-hal rohani bernilai kekal.
2⃣. Saya mau menggunakan berkat yang Tuhan berikan dengan bijaksana dan menjadi berkat bagi orang lain.
3⃣. Saya mau lebih fokus pada membangun iman dan karakter yang benar daripada sekadar mengejar harta duniawi.
Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup dengan perspektif kekekalan dan tidak terjebak dalam kesia-siaan mengejar hal-hal yang sementara. Amin. 🙏😊
Kutipan:
"Harta bisa hilang, jabatan bisa berubah, tetapi apa yang kita tanam dalam Tuhan akan bertahan selamanya."
04-03-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar