UJIANNYA ADALAH PUJIAN

(Amsal 27:21) "Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua.


Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa seperti perak dan emas diuji dalam api, demikian pula manusia diuji melalui pujian yang ia terima. Pujian bisa menjadi alat pengukur karakter seseorang—apakah ia tetap rendah hati atau justru menjadi sombong dan terlena. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana seseorang berubah ketika menerima pujian. Ada yang tetap rendah hati dan bersyukur, tetapi ada juga yang menjadi angkuh dan merasa lebih tinggi dari yang lain. Pujian dapat menjadi ujian bagi hati kita—apakah kita menerimanya dengan rendah hati sebagai anugerah Tuhan, atau malah menjadikannya sebagai kebanggaan diri yang menjauhkan kita dari-Nya.


Saudaraku, firman Tuhan mengajarkan kita untuk selalu berjaga-jaga terhadap kesombongan. Amsal 16:18 berkata, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Oleh karena itu, ketika menerima pujian, marilah kita tetap mengarahkan segala hormat dan kemuliaan kepada Tuhan, sebab Dialah sumber segala kebaikan dalam hidup kita. Saat dipuji, kita harus belajar mengatakan puji Tuhan supaya kita selalu menyadari bahwa Tuhanlah yg berkarya di dalam hidup kita. Ketika orang memuji dan mengagumi kita, maka itu kesempatan bagi kita untuk memperkenalkan Tuhan, menyatakan bahwa Tuhanlah yg mengerjakan perbuatan baik di dalam diri kita.


Saudaraku, mari kita renungkan: Bagaimana sikap kita saat menerima pujian? Apakah kita tetap rendah hati dan bersyukur kepada Tuhan? Saya pribadi pernah mengalami bagaimana pujian dapat menjadi godaan untuk merasa lebih hebat dari yang lain. Namun, saya belajar bahwa pujian seharusnya tidak membuat kita tinggi hati, melainkan semakin rendah hati dan menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan. Saya pun belajar untuk tidak mengatakan "Saya mah ga ada apa-apanya, saya mah masih jelek, masih biasa aja" atau kalimat sejenisnya. Saya tidak mau rendah diri ketika saya dipuji. Saya justru harus mengucapkan terima kasih atas pujian yg orang berikan dan menjelaskan bahwa semuanya berkat kebaikan Tuhan.


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau menerima pujian dengan rendah hati dan mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan.

2⃣. Saya mau tetap menjaga hati agar tidak menjadi sombong atau merasa lebih dari orang lain.

3⃣. Saya mau belajar bahwa ujian bukan hanya dalam penderitaan, tetapi juga dalam keberhasilan dan pujian yang diterima.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap rendah hati dan setia dalam segala keadaan. Amin. 🙏😊


Kutipan: 

"Pujian adalah ujian bagi hati, apakah kita tetap rendah hati atau malah menjadi tinggi hati."


01-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN