MURAH HATI ITU INDAH
(Amsal 28:27, TB) "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki."
Shalom, Saudaraku... Kiranya kita sehat dan bersukacita senantiasa.
Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa memberi kepada orang miskin adalah tindakan yang diberkati Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa jika mereka memberi, maka mereka akan kekurangan. Tetapi Firman Tuhan justru berkata sebaliknya—orang yang murah hati tidak akan berkekurangan! Sebaliknya, mereka yang menutup mata dan mengabaikan orang yang membutuhkan akan mengalami kutuk. Tuhan ingin agar kita menjadi orang yg murah hati. Entah kita dibilang kaya raya, sederhana atau kere, kita tetap bisa menjadi orang yg murah hati dan suka memberi. Bayangkan, janda miskin di Sarfat yg cuma punya sedikit makanan pun masih mau memberi supaya Elia bisa makan apalagi orang yg kaya raya, tentu sangat mampu dalam memberi bagi orang miskin. Nah, persoalannya saat ini bukanlah tentang kemampuan tetapi kemauan. Kemauan itu berasal dari pengenalan kita akan Tuhan dan cinta kita kepada Allah. Orang yg mengasihi Allah pasti mengasihi sesama khususnya orang yg miskin dan berkekurangan.
Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan: menolong orang lain atau bersikap egois. Dunia mengajarkan kita untuk menimbun harta dan hanya peduli pada diri sendiri. Namun, Tuhan memanggil kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Saat kita memberi dengan tulus, kita sedang menanam benih kebaikan yang akan membuahkan berkat, bukan hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi kita sendiri. Kita harus memberi ruang dalam hati kita untuk memberi. Ingat, orang yg murah hati sangat disukai oleh Tuhan. Nah, salah satu praktik yg saya lakukan ialah mengalokasikan anggaran khusus untuk memberi bagi orang susah. Misal, saat ini gaji kita 10 juta, maka kita bisa mulai menyiapkan dana 200 ribu untuk memberi di setiap bulannya. Mulai dari nominal yg kecil dulu. Minimal 200 ribu. Mau lebih, maka lebih baik. Yg terpenting ialah kita mau belajar memberi dan peduli sebab itu adalah kehendak Allah.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah saya sudah peka terhadap kebutuhan orang di sekitar saya? Apakah saya bersedia memberi dengan sukacita, atau saya lebih sering menutup mata terhadap mereka yang membutuhkan? Saya pribadi belajar bahwa ketika saya memberi dengan hati yang tulus, Tuhan selalu mencukupkan segala keperluan saya dengan cara yang ajaib. Memberi tidak akan membuat kita jatuh miskin. Yang sering membuat manusia jatuh miskin adalah keserakahan dan cinta akan uang. Sebaliknya, orang yg suka memberi akan mendapatkan sukacita yg tak ternilai. Ia menjadi orang yg berguna dan berdampak positif. Nama Tuhan dimuliakan melalui prilakunya yg murah hati. Usahakan, setiap bulan minimal kita bantu 1 orang susah, baik itu yg kita kenal maupun tidak kita kenal. Memberi itu karakter Kristus dan mari kita peduli.
Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:
1⃣. Saya mau memiliki kemurahan hati sehingga mau memberi.
2⃣. Saya mau mengalokasikan dana untuk memberi bagi orang susah.
3⃣. Saya mau menjadikan kemurahan hati sebagai gaya hidup, bukan hanya tindakan sesaat.
Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjadi pribadi yang murah hati dan setia dalam berbagi. Amin. 🙏😊
Kutipan:
"Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain."
01-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar