HIKMAT YANG MENYENANGKAN HATI AYAH

(Amsal 29:3, BIMK) "Siapa suka kepada hikmat, menyenangkan hati ayahnya. Siapa bergaul dengan pelacur memboroskan uangnya."


Shalom Saudaraku, kiranya kita sehat dan bahagia selalu ya.


Saudaraku, hari ini kita diingatkan tentang dua jalan hidup yang berlawanan: jalan hikmat dan jalan kebodohan. Seseorang yang mencintai hikmat bukan hanya menjadi berkat bagi dirinya sendiri, tetapi juga membawa sukacita bagi orang tuanya. Orang tua itu pasti berharap anaknya takut akan Tuhan dan hidup di dalam kebenaran. Inilah yang paling penting bagi orang tua. Bukan kekayaan atau harta melimpah yang diharapkan orang tua. Buat apa harta melimpah tapi karakternya buruk. Untuk apa punya rumah mewah tetapi tidak hormat kepada orang tua? Untuk apa punya investasi besar tetapi melupakan orang tua? Itu sebabnya, lebih baik harta sedikit tetapi hidupnya berhikmat. Ini yang paling penting..!


Saudaraku, orang yang hidup dalam kebodohan dan hawa nafsu hanya akan menghancurkan dirinya dan mengecewakan orang-orang yang mengasihinya. Orang yang mengumbar nafsunya dan bergaul dengan orang yang menjerumuskan akan kehilangan banyak hal, termasuk harta, kehormatan, dan masa depan. Ngeri sekali kalau sudah masuk pelacuran. Ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan hanya dengan 1 kali KKR atau retreat. Karena itu, kita harus waspada sejak dini. Jangan biarkan kita mencoba-coba hal yang melenceng. Ada orang bangun komunikasi dengan wanita yang bukan istri. Ini bahaya sebab bisa muncul rasa suka. Kita harus peka dengan hal sensitif semacam ini. Jangan main-main. Segera menyingkir dan tarik diri. Sebab ada kehancuran di balik segala penyimpanan kecil.


Saudaraku, firman ini menunjukkan bahwa pilihan hidup kita tidak hanya berdampak pribadi, tetapi juga berdampak pada orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga. Orang yang bijak menjaga hidupnya, menghindari dosa, dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebaliknya, mereka yang terlibat dalam seks bebas akan mempermalukan diri dan keluarganya sendiri. Mari kita tanyakan pada diri sendiri: Apakah hidup saya menyenangkan hati orang tua dan Tuhan? Ataukah hidup saya justru menjadi sumber dukacita dan kehancuran? Hikmat bukanlah sekadar pengetahuan, tetapi keputusan sehari-hari untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Kita harus terus miliki rasa takut akan Tuhan. Tetaplah baca Alkitab dan merenungkannya setiap hari sebab dari sinilah sumber hikmat berasal. Jangan bosan baca Alkitab. Barangsiapa mau hidup seturut dengan kehendak Tuhan maka harus baca dan renungkan firman Tuhan. Saya percaya, kita pasti jadi orang berhikmat.


Mari kita simpulkan dalam tiga tekad hari ini:

1⃣. Saya mau hidup dalam hikmat supaya menyenangkan hati Tuhan dan orang tua saya.

2⃣. Saya mau menjauhi pergaulan yang buruk dan nafsu dunia yang menjerumuskan.

3⃣. Saya mau setia membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. 

Kiranya kita menjadi anak-anak yang membawa sukacita, bukan hanya di bumi, tetapi juga di hadapan surga. Amin.


Kutipan:

"Hikmat membuat orang tua bersukacita, tetapi kebodohan menghancurkan masa depan."


05-04-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN