JANGAN CUMA KATA-KATA
(Amsal 29:19, VMD) “Hamba-hamba tidak dapat dididik dengan kata-kata saja. Mereka dapat memahami, namun tidak mau mematuhinya.”
Shalom, Saudaraku… Kiranya kasih Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Saudaraku, dalam hidup ini, kadang kita menemui orang-orang yang paham apa yang dikatakan, tapi tetap aja nggak mau melakukannya. Bisa anak, bisa murid, bisa teman kerja, atau bahkan diri kita sendiri. Kita ngerti kok apa yang benar, tapi seringkali susah buat nurut. Ada orang yg ga nurut karena orangnya bebal, ada yang karena menganggap hal itu ga penting ran sebagainya. Amsal ini bilang, didikan itu nggak cukup cuma lewat kata-kata. Harus ada ketegasan, teladan, dan kadang juga tindakan nyata supaya orang sadar dan mau berubah. Kita harus mau lakukan tindak lanjut setelah kita mengucapkan pengajaran kita dengan kata-kata. Jangan berhenti sampai di situ aja tapi harus berlanjut pada ketegasan dan teladan dari tindakan nyata kita.
Saudaraku, Tuhan juga begitu dalam mendidik kita. Dia nggak cuma kasih Firman lewat Alkitab, tapi juga kasih kita pengalaman hidup, tantangan, bahkan teguran. Kenapa? Supaya kita nggak cuma jadi pendengar Firman, tapi juga pelaku Firman. Jangan sampai kita jadi orang yang tahu kebenaran tapi tetap membangkang. Jangan jadi orang yg keras kepala dan keras hati kayak Firaun. Udah dikasih tau kebenaran, masih ngeyel; udah ditegur lewat tulah, masih juga ngeyel. Orang seperti ini bikin capek orang lain dan akhirnya merugikan diri sendiri dan sekitarnya. Karena kekerasan hati Firaun, seluruh bangsa Mesir kena dampaknya. Ini juga memberi pesan bahwa kalau kita suka ngeyel dan membangkang terhadap setiap nasihat firman Tuhan, maka kita akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah kita sudah taat pada nasihat yang baik, atau cuma paham tapi nggak mau berubah? Apakah kita mendidik orang lain hanya dengan kata-kata, tanpa keteladanan dan tindakan nyata? Mari belajar jadi pribadi yang bukan hanya tahu apa yang benar, tapi juga bersedia melakukannya dengan rendah hati. Jangan cuma jago kasih nasihat dan jadi komentator. Hari ini banyak sekali netizen yg cuma bisa komentar tapi nol dalam perbuatan. Ini mencerminkan kualitas diri yg rendah. Kita harus berintegritas, artinya apa yg kita katakan harus kita hayati salam tindakan sehari-hari. Kalau kita kasih nasihat baca Alkitab, ya kita juga harus rajin bada Alkitab sehingga pesan kita terhadap orang lain punya kekuatan yg lebih dari sekadar kata-kata.
Mari kita buat tiga tekad hari ini:
1⃣. Saya tidak mau hanya jadi pendengar, tapi juga pelaku Firman Tuhan.
2⃣. Saya tidak mau keras hati terhadap nasihat firman Tuhan.
3⃣. Saya mau belajar memberi keteladanan, bukan hanya nasihat kosong.
😇😊😃
Kutipan:
“Tahu yang benar itu baik, tapi melakukan yang benar itulah yang membuat hidup kita berubah.”
19-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar