JANGAN EGOIS..!
(Amsal 28:25, BIMK) "Mementingkan diri sendiri menimbulkan pertengkaran; engkau lebih beruntung apabila percaya kepada TUHAN."
Shalom, Saudaraku... Selamat libur panjang. Produktif selalu yuk...
Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa sifat egois adalah akar dari banyak konflik. Ketika seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri, ia akan mudah berselisih dengan orang lain, karena keinginannya bertentangan dengan kepentingan orang lain. Orang egois tidak peduli dengan kepentingan sesamanya. Ia rela menyakiti dan mengkhianati orang lain demi memenuhi ambisi pribadi. Yang orang egois pikirkan hanyalah perutnya sendiri, rumahnya sendiri dan rekenignnya sendiri. Ia tak punya rasa empati sehingga selalu cuek dan masa bodo dengan urusan orang lain. Punya uang berlebih pun, ia akan menutup mata terhadap sesamanya yg membutuhkan. Orang egois itu pelit. Ya, dia sangat kikir. Jangan sampai kita masuk golongan orang egois..!
Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan: apakah kita akan bertindak demi kepentingan sendiri atau mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan? Ketika kita berusaha mengendalikan segala sesuatu dengan cara kita sendiri, kita sering kali berakhir dalam kekecewaan dan konflik. Sikap egois pasti memicu pertengkaran. Kita ini diciptakan sebagai makhluk sosial bukan hanya makhluk individu. Artinya, kita harus menyingkirkan sikap egois. Alkitab mengajar kita untuk mengutamakan kepentingan orang lain lebih dari kepentingan pribadi. Bahkan Tuhan Yesus memberi teladan dengan berkorban sampai disalib di bukit Golgota. Ini menyatakan kasih yg besar, kasih yg membawa kedamaian dan pemulihan. Tidak ada keegoisan di dalam Kristus tetapi yg ada hanya kasih yg melimpah. Inilah yg perlu kita resapi dari karakter Kristus.
Saudaraku, mari kita renungkan:
Apakah saya lebih sering mengandalkan diri sendiri daripada percaya kepada Tuhan? Apakah saya mudah berselisih karena ingin menang sendiri? Saudaraku, kita harus belajar percaya kepada Tuhan sebab dengan cara dan kehendak Tuhan, kita dapat membangun kerukunan di antara keluarga, saudara, tetangga dan teman-teman. Jangan urus perut sendiri dan ambisi pribadi. Sebaliknya, percayalah pada peliharaan Tuhan bagi orang yg murah hati dan suka memberi dengan hati tulus. Kita harus bersandar pada cara Tuhan yg mau berkorban bagi kau dan aku. Inilah kasih yg agung dan mulia. Stop jadi orang egois. Stop jadi orang yg apatis. Mari percaya kepada Tuhan dan ikuti teladannya dalam hal memberi, melayani dan berkorban.
Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:
1⃣. Saya mau belajar untuk tidak jadi orang yg egois.
2⃣. Saya mau mengikuti teladan Kristus yg rela berkorban.
3⃣. Saya mau mempercayakan hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan dan berjalan menurut teladan-Nya.
Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup dengan rendah hati dan percaya penuh kepada-Nya. Amin. 🙏😊
Kutipan:
"Ketika kita percaya kepada Tuhan, kita belajar melepaskan ego dan menerima damai sejahtera-Nya."
30-03-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar