PEKA TERHADAP YANG LEMAH

(Amsal 29:7, TB) "Orang benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai sejahtera Kristus menyertai langkah kita hari ini.


Saudaraku, salah satu tanda orang benar adalah kepekaannya terhadap orang yang lemah. Orang benar tidak cuek terhadap ketidakadilan. Ia sadar bahwa setiap manusia, apa pun latar belakangnya, memiliki hak yang patut dihormati. Entah itu anak-anak, orang miskin, janda, yatim piatu, atau pekerja kecil—orang benar akan memperjuangkan agar mereka tidak diinjak-injak. Hatinya penuh kasih, dan ia menginginkan agar setiap orang bisa hidup dengan layak. Inilah karakter sejati dari orang yang mengenal Tuhan: tidak hidup hanya untuk dirinya sendiri, tetapi peduli terhadap orang lain, khususnya yang tertindas.


Saudaraku, berbeda dengan orang fasik. Ia tidak peduli pada penderitaan orang lain. Ia hanya mementingkan keuntungan pribadi, bahkan jika itu harus didapat dengan menindas orang kecil. Ia tidak mau repot mengurusi keadilan karena hatinya telah keras. Orang fasik hanya tahu memanfaatkan keadaan, bukan memperbaikinya. Ia lebih suka memalingkan muka daripada membantu. Bahkan kadang ia menjadi pelaku utama ketidakadilan, dan tidak merasa bersalah sedikit pun. Contohnya ada Raja Ahab dan istrinya Izebel yang nyebelin banget. Dia merebut kebun anggur milik Nabot, orang sederhana itu. Ini sangat menyedihkan dan menunjukkan betapa jauhnya ia dari hati Tuhan.


Saudaraku, hari ini kita diajak untuk melihat kembali: Apakah kita sudah peka terhadap orang-orang lemah di sekitar kita? Apakah kita sudah ikut memperjuangkan hak mereka yang tertindas? Jangan tunggu jadi pejabat dulu baru peduli. Di rumah, di lingkungan kerja, di gereja—selalu ada orang yang butuh perhatian dan perlindungan. Mari buka mata, buka hati. Kalau kita benar di hadapan Tuhan, maka kita pasti tergerak untuk membela yang lemah. Tuhan sendiri adalah pembela mereka, dan Dia rindu agar kita pun menjadi alat-Nya untuk menyatakan keadilan di dunia ini.


Mari kita buat tiga tekad hari ini:

1⃣. Saya mau menjadi pribadi yang peka terhadap hak dan penderitaan orang-orang lemah di sekitar saya.

2⃣. Saya tidak mau menjadi orang fasik yang masa bodoh dan hanya memikirkan kepentingan pribadi.

3⃣. Saya mau dipakai Tuhan untuk memperjuangkan keadilan dan membela mereka yang tertindas.


Kutipan:

"Orang benar tidak tinggal diam saat melihat ketidakadilan; hatinya tergerak karena ia mengenal kasih Allah."


09-04-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN