PEMIMPIN YANG MENYUKAI DUSTA
(Amsal 29:12, TB) "Kalau pemerintah memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik."
Shalom, Saudaraku… Kiranya damai sejahtera dari Tuhan Yesus senantiasa memenuhi hati kita.
Saudaraku, ketika seorang pemimpin senang mendengar kebohongan, ia sedang membuka pintu bagi kehancuran sistem yang dipimpinnya. Pemimpin seperti ini tidak menyaring informasi, tidak mencari kebenaran, melainkan lebih tertarik pada kata-kata yang menyenangkan telinganya. Akibatnya, lingkungan di sekitarnya pun ikut rusak. Bawahan akan ikut-ikutan berbohong demi menyenangkan sang pemimpin. Kejahatan merambat, dan integritas runtuh sedikit demi sedikit. Bohong sedikit dianggap biasa sehingga tempat kerja sudah membenarkan yang biasa bukannya membiasakan yang benar. Inilah bahayanya jika kebohongan dibiarkan menjadi budaya di tempat manapun, termasuk dalam kepemimpinan.
Saudaraku, di sisi lain, pemimpin yang cinta kebenaran akan membentuk budaya yang sehat. Ia akan memelihara kejujuran dan menuntut integritas dari bawahannya. Ia tidak silau oleh pujian palsu, dan tidak takut pada kritik membangun. Pemimpin seperti ini akan disegani dan dicintai karena keadilannya. Bawahan pun akan terdorong untuk bekerja jujur dan benar. Budaya kerja menjadi lebih sehat dan produktif, karena kebenaran dihargai dan kejahatan ditekan. Pemimpin juga harus berani menepis setiap kabar bohong dan memberikan sanksi kepada penipu. Jangan biarkan orang licik beraksi dengan leluasa. Pemimpin harus berani, tegas dan bijaksana dalam memberikan hukuman. Inilah yang Tuhan kehendaki: pemimpin dan bawahan yang berjalan dalam terang firman-Nya.
Saudaraku, apakah kita seorang pemimpin di rumah, di kantor, atau di komunitas kecil? Mari kita waspada terhadap kebohongan. Jangan sampai kita terbiasa menerima dusta hanya karena itu membuat kita merasa lebih nyaman. Kita harus membiasakan diri mencari kebenaran, bahkan jika kebenaran itu menyakitkan. Jangan telan mentah-mentah gosip yang bertebaran dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Banyak orang berselisih dan bermusuhan karena dipicu oieh kabar bohong, hoax dan gosip yang menyesatkan. Ini sangat berbahaya dan menghancurkan relasi. Kita harus berpegang teguh pada kebenaran. Jangan jadi orang yang mudah dibodo-bodoi. Berjalanlah dalam kebenaran karena hanya dalam kebenaran, Tuhan hadir dan bekerja dengan kuasa-Nya.
Mari kita buat tiga tekad hari ini:
1⃣. Saya mau menjadi pribadi yang cinta kebenaran dan menolak kebohongan.
2⃣. Saya tidak mau membiarkan lingkungan saya dibangun di atas dusta.
3⃣. Saya mau jadi pemimpin yang adil dan membela integritas dalam setiap keputusan.
๐๐๐
Kutipan:
"Kepemimpinan yang dibangun di atas kebohongan akan runtuh, tetapi kebenaran akan mengokohkan setiap langkah."
14-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar