HIDUP SECUKUPNYA AGAR HATI TETAP TERARAH

📖 Amsal 30:9 – “Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.”


Shalom, saudara yang dikasihi Tuhan... Kiranya kita selalu ganteng dan cantik dengan senyuman kita ya… 🙏


Saudaraku, hari ini kita diajak merenungkan betapa pentingnya hidup dalam keseimbangan, bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk jiwa. Ayat ini menunjukkan bahwa kondisi hati sangat dipengaruhi oleh keadaan hidup. Dan karena itu, mari kita belajar memohon kepada Tuhan agar diberi kehidupan yang secukupnya, agar hati kita tetap setia kepada-Nya. Berlebihan belum tentu baik loh. Saya ingat, waktu itu Hizkia sedang alami penyakit dan akan mati tetapi dia memohon usia tambahan dari TUHAN. Sambil menangis ia memohon amat sangat kepada TUHAN. Kemudian doanya dikabulkan. Umurnya yang berlebih itu bukan dipakai untuk memuliakan TUHAN. Ia malah menjadi sombong dan mempertontonkan kemegahannya kepada orang Babel. Ia punya umur berlebih tetapi ia malah menggunakan usia bonusnya untuk hal yang buruk. Perhatikan, bahkan usia tambahan pun belum tentu baik. Segala sesuatu yang berlebihan itu bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri ⚖️💖


Saudaraku, jika hidup terlalu berkecukupan dan hati tidak dijaga, bisa timbul kesombongan. 💰📈 Penulis Amsal takut ketika kenyang, seseorang bisa lupa siapa yang memberinya rezeki, lalu menyombongkan diri dan berkata, "Siapa TUHAN itu?" Inilah bahayanya kenyamanan yang tidak diiringi kerendahan hati—bisa membuat kita merasa tidak butuh Tuhan, padahal semua yang kita miliki berasal dari-Nya. Kita bisa menjadi lupa TUHAN, lupa perbuatan-Nya. Ini bahaya sekali. Selain relasi dengan TUHAN, relasi dengan sesama pun bisa terancam. Dulu rumah masih kecil dan interaksi antar anggota keluarga masih hangat, akrab dan indah. Ketika punya rezeki banyak dan beli rumah baru yang ukurannya sangat besar, komunikasi keluarga tidak lagi sehangat dulu. Sekarang semua mikirin diri masing-masing. Tidak lagi ada sapaan satu sama lain. Keakraban semakin luntur. Ini sungguh memprihatinkan. Saudara pilih rumah besar tapi keakraban menyusut atau rumah kecil tetapi hubungan keluarga hangat? 🙇‍♂️✨


Saudaraku, sebaliknya, jika hidup terlalu kekurangan dan hati tidak kuat, bisa timbul godaan untuk mencuri. 😔🛑 Ini bukan sekadar soal tindakan kriminal, tapi juga soal mencemarkan nama Tuhan yang kita imani. Ketika seseorang yang mengaku percaya kepada Tuhan malah hidup dalam ketidakjujuran karena terjepit kebutuhan, maka nama Tuhan ikut tercoreng. Jangan sampai kita mencemarkan nama TUHAN karena kita berlaku licik dan curang demi bertahan hidup. Kita juga harus minta hikmat TUHAN supaya kita bisa bekerja dan beroleh penghasilan supaya tidak jatuh ke garis kemiskinan. Jangan meminta diri lepas dari kemiskinan tetapi tetap malas bekerja. Itu tidak sah..! Orang yang mau berkecukupan harus bekerja dan tidak boleh malas.  Itulah sebabnya penulis berdoa untuk keseimbangan—cukup agar tidak sombong, dan tidak kurang agar tidak jatuh dalam dosa. 🕊️🍞

______________

✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau bersyukur dalam segala keadaan, baik dalam kelimpahan maupun kekurangan.

2⃣ Saya mau menjaga hati agar tidak sombong saat diberkati dan tidak goyah saat diuji.

3⃣ Saya mau hidup secukupnya dan setia dalam segala situasi hidup.


📌 Kutipan Hari Ini:

"Hati yang menjaga keseimbangan akan tetap setia, baik dalam kenyang maupun dalam kekurangan."


🗓️ 06-05-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN