MELANGKAH DENGAN BERWIBAWA
📖 Amsal 30:29-31 (TB) – “Ada tiga hal yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya: singa, yang paling kuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap siapa pun; ayam jantan yang berlagak, kambing jantan, dan raja yang berjalan di depan rakyatnya.”
Shalom, saudara terkasih... Kiranya kasih dan sukacita Allah selalu melimpah dalam hidup kita ya… 🕊️
Firman Tuhan hari ini mengajak kita merenungkan tentang wibawa dan keteguhan langkah. 🦁 Amsal menyoroti empat makhluk atau tokoh yang melangkah dengan gagah—singa, ayam jantan, kambing jantan, dan raja. Mereka melambangkan keberanian, percaya diri, ketegasan, dan kepemimpinan yang tidak goyah. Ini bukan soal kesombongan, tetapi tentang berjalan dengan keyakinan di atas posisi dan identitas yang benar. 💪 Kita harus belajar punya postur yang baik saat duduk, berdiri dan jalan. Saya jadi inget dengan murid les saya. Bapaknya adalah seorang pensiunan tentara. Ketika anaknya les keyboard, anaknya selalu diingatkan untuk duduk dengan tegak supaya badannya tidak bungkuk di masa depan. Ini merupakan salah satu didikan supaya anaknya punya wibawa dan keteguhan langkah. Meskipun didikan ini nampak sederhana tapi bisa berpengaruh pada kewibawaan di masa mendatang.
Saudaraku, sebagai anak-anak Tuhan, kita pun dipanggil untuk memiliki keteguhan langkah dalam hidup. Bukan berarti harus selalu menjadi pemimpin besar, tapi dalam hal sederhana pun, kita bisa berjalan dengan wibawa: dalam kejujuran, dalam kesetiaan kepada Tuhan, dalam memperjuangkan kebenaran. 🌟 Dunia akan selalu mencoba membuat kita ragu dan mundur, tapi kalau kita tahu siapa yang memimpin hidup kita—yaitu Tuhan—maka kita bisa melangkah seperti singa: tidak mundur terhadap siapa pun. 🦁 Kita akan menjadi orang yang berani karena kita berjalan di dalam kebenaran, di dalam penyertaan TUHAN. Seperti Daud yang tidak gentar menghadapi singa, beruang dan Goliat, demikianlah orang yang menaruh harapannya kepada TUHAN, yang menjadikan TUHAN sebagai tempat perlindungannya.
Saudaraku, mari kita belajar bersikap gagah bukan karena kekuatan kita, tetapi karena keyakinan bahwa Tuhan berjalan di depan kita. Seorang raja yang berjalan di depan rakyatnya menunjukkan kepemimpinan yang berani. Kita pun dipanggil jadi teladan—di rumah, di tempat kerja, dalam pelayanan. Dengan kasih, kebenaran, dan keteguhan hati, kita bisa menjadi orang yang melangkah dengan penuh wibawa, karena kita tahu: Tuhan menyertai langkah kita. 🛤️ Jangan takut, jangan gentar dengan apa pun dan siapa pun. Saya jadi inget dengan Mordekhai yang tedapat di kitab Ester. Saat itu rakyat memberi hormat dan sujud kepada Haman, tetapi Mordekhai menolak karena ia tidak mau sujud kepada manusia. Ia hanya sujud kepada Allah. Meskipun keputusannya sangat beresiko dan mengancam nyawanya, tetapi ia tidak takut. Ia tetap melangkah dengan wibawa karena berjalan di dalam kebenaran. Inilah yang kita perlu lakukan.
______________
✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:
1⃣ Saya mau melangkah dengan percaya diri karena Tuhan memimpin hidup saya.
2⃣ Saya mau menjadi teladan dalam hidup yang benar dan berani.
3⃣ Saya mau menghadapi hidup dengan keteguhan, bukan ketakutan.
______________
📌 Kutipan Hari Ini:
"Langkah yang gagah bukan soal sombong, tapi soal keyakinan bahwa Tuhan yang menuntun."
🗓️ 23-05-2025
✍️ Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar