PERMOHONAN SEBELUM AKHIR HIDUP
"Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:" (Amsal 30:7, TB)
Shalom, Saudaraku terkasih... ๐ค️ Hari ini kita merenungkan sebuah doa yang dalam dan jujur dari seorang bijak. Doa yang sederhana, namun sangat berarti jika kita renungkan sebagai permohonan tulus sebelum akhir hidup. ๐⏳
Saudaraku, di tengah banyak keinginan manusia untuk sukses, sehat, panjang umur, atau kaya raya, penulis Amsal hanya memohon dua hal kepada Tuhan sebelum ia mati. ๐คฒ๐ฌ Itu artinya, dua hal ini begitu penting sampai-sampai menjadi permohonan terakhir dalam hidupnya. Apakah dua hal itu? (Ayat berikutnya menyebutkan: jauhkan dariku kecurangan dan kebohongan, serta jangan beri kemiskinan atau kekayaan yang membuatku lupa akan Engkau). Tapi sebelum kita sampai ke situ, mari berhenti sejenak di ayat 7 ini. ๐๐ Doa ini menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan kefanaan hidup. ๐พ⏰ Banyak orang hidup seolah-olah waktu tak terbatas. Tapi penulis Amsal sadar: hidup ini singkat. Karena itu ia tak ingin menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang tidak penting. Ia minta sesuatu yang bernilai kekal bukan sesuatu yang duniawi dan sementara. ๐️
Saudaraku, bagaimana dengan kita? ๐♂️ Apakah doa-doa kita masih penuh daftar keinginan duniawi? Ataukah kita sudah mulai berdoa untuk hal yang membentuk hati dan karakter kita agar berkenan kepada Tuhan? Mari renungkan: jika hari ini adalah hari terakhirku, apa yang akan aku minta dari Tuhan? ๐ฏ๐ Seorang bijak pernah berkata, “Hiduplah layaknya ini adalah hari terakhirmu menghembuskan nafas.” Waw, artinya kita harus hidup dengan versi terbaik setiap hari. Apa keinginan kita? Apa dambaan kita? Apa tekad kita selama hidup ini? Apakah sifatnya kekal atau sementara? Apakah rohani atau duniawi? Apakah menyenangkan TUHAN atau cuma menyenangkan diri sendiri? Apakah memenuhi kehendak TUHAN atau memenuhi keinginan dan nafsu pribadi?
Saudaraku, ayat ini mengajak kita untuk memilah apa yang paling penting dalam hidup. Bukan soal jumlah kekayaan, popularitas, atau kenyamanan, tapi soal kehidupan rohani yang bersih, jujur, dan dekat dengan Tuhan. Semakin lama kita mengenal TUHAN, kita harusnya semakin mengikis keinginan daging. Kita harus makin serupa dengan Tuhan Yesus bukan dengan dunia ini. Ya, benar bahwa dunia ini semakin modern, canggih dan maju tetapi jangan kita larut untuk semakin serupa dengan dunia. Tak apa kita gagap teknologi atau dianggap bodoh karena tidak bisa menyesuaikan dengan kecanggihan yang ada asalkan kita tetap selaras dengan karakter Kristus. Jangan sampai kemajuan dunia ini membutakan kita terhadap pentingnya hidup di dalam Kristus. Mari kita selaraskan diri dengan apa yang TUHAN mau.๐งผ❤️๐ฅ
______________
✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:
1⃣ Saya mau berdoa bukan hanya untuk kebutuhan jasmani, tetapi juga untuk kekuatan rohani.
2⃣ Saya mau hidup dengan kesadaran bahwa waktu saya terbatas di dunia ini.
3⃣ Saya mau mengutamakan hal-hal yang kekal dan menyenangkan hati Tuhan. ๐
______________
๐ Kutipan Hari Ini:
"Permintaan paling bijak bukan yang membuat hidup nyaman, tetapi yang membuat hati tetap benar di hadapan Tuhan."
๐️ 04-05-2025
✍️ Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar