RENDAH HATI DI HADAPAN TUHAN

πŸ“– Amsal 30:32 (TB) – “Jikalau engkau menyombongkan diri, tanpa berpikir, atau merencanakan yang jahat, tekapkanlah tangan pada mulutmu!”


Shalom, saudara terkasih… Engkau sungguh berharga di dalam TUHAN dan biarlah kita memancarkan kemuliaan TUHAN senantiasa ya… 🌿


Saudaraku, ada saat di mana kita terburu-buru bicara atau bertindak, lalu sadar bahwa apa yang kita lakukan berasal dari kesombongan atau niat yang tidak benar. Amsal hari ini mengajarkan sebuah sikap yang sangat penting: rendah hati dan menahan diri. 🀐 Kadang kita tidak sadar saat mulai menyombongkan diri, mengandalkan kekuatan sendiri, atau merendahkan orang lain lewat kata-kata. Tuhan mengingatkan: jika itu terjadi, lebih baik berhenti dan diam. Kita harus segera bertindak ketika kesombongan mulai mengintip di pintu hati. Segeralah diam, jangan bicara. Tutup mulut kita dan jangan bersuara. Seringkali satu perkataan sombong bisa memicu kecongkakan lainnya. Karena itu, lebih baik diam dari pada bicara lalu membesarkan diri.


Saudaraku, mengapa harus “menekapkan tangan ke mulut”? Karena banyak dosa berasal dari perkataan yang tidak dikendalikan—kesombongan, keluhan, gosip, bahkan rencana jahat bisa muncul dari mulut kita. πŸ—£️ Tuhan tidak hanya memperhatikan apa yang kita lakukan, tapi juga apa yang kita rencanakan dan ucapkan. Saat kita tergoda untuk membanggakan diri, mari ingat bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. ✋ Maka, menahan lidah adalah bentuk kerendahan hati di hadapan-Nya. TUHAN suka kepada orang yang diam mulutnya tetapi membesarkan TUHAN di dalam hatinya. Banyak orang lupa diri dengan menganggap apa yang ia capai dan dapat dalam hidup merupakan hasil kerja kerasnya tanpa mengingat kasih dan anugerah TUHAN di dalam hidupnya. Ini wajib kita waspadai.


Saudaraku, diam bukan berarti lemah, tapi bisa menjadi bentuk ketaatan. Ketika kita sadar bahwa pikiran atau niat kita menyimpang, berhenti sejenak dan mengoreksi diri adalah langkah yang bijaksana. 🌱 Lebih baik diam dan bertobat daripada terus berbicara dan akhirnya jatuh dalam kesalahan. Tuhan menghargai hati yang sadar dan mau berubah. Mari kita belajar untuk tidak cepat merasa benar sendiri, tapi cepat untuk merendahkan hati dan bertobat. πŸ™ Jadilah orang yang senantiasa rendah hati. Tak perlu kita membanggakan diri dan menggembor-gemborkan kehebatan pribadi tetapi biarlah TUHAN yang meninggikan dan mengangkat kita. Dia tahu cara mengangkat kita. Maka jangan angkat diri sendiri sebab kita pasti direndahkan lalu jatuh. Biarlah TUHAN yang angkat, sebab tidak ada satu pun yang mampu merendahkan kita.

______________

✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau belajar menahan lidah dan hati dari kesombongan.

2⃣ Saya mau mengoreksi niat dan pikiran sebelum bertindak.

3⃣ Saya mau melatih diri untuk hidup dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan.

______________

πŸ“Œ Kutipan Hari Ini:

"Diam dalam kerendahan hati sering kali lebih bijak daripada bicara dalam kesombongan."


πŸ—“️ 24-05-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN