HIKMAT DI UCAPAN, KASIH DALAM NADA π£️π
π Amsal 31:26 — Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Shalom, Saudara yang terkasih… Tuhan Yesus menginginkan kita hidup di dalam kasih Allah... π€
Saudaraku, dalam dunia yang penuh dengan kata-kata kasar, debat panas, dan omongan yang menyakitkan, ayat ini memberi kita teladan luar biasa. Perempuan bijak ini tidak hanya pandai berkata-kata, tetapi penuh hikmat. Ia tahu kapan harus berbicara, apa yang harus dikatakan, dan bagaimana mengatakannya—dengan lemah lembut, bukan menyerang. Kita harus belajar bicara di waktu yg tepat dan menyampaikannya dengan hikmat. Orang yg berhikmat tidak akan menyatakan kebenaran tanpa kasih. Orang yg berhikmat justru mengutamakan kasih untuk menyatakan kebenaran. Maka, kita tidak boleh menyatakan kebenaran dengan cara yg menyakitkan, tidak sopan dan merendahkan. Tetapi harus dengan hormat, sikap menghargai dan penuh kasih. Inilah hikmat Tuhan. ππ️
Saudaraku, firman Tuhan menunjukkan bahwa kekuatan bukan terletak pada suara keras atau argumen yang tajam, melainkan pada hikmat yang lahir dari hati yang takut akan Tuhan. Orang yang bijak tidak bicara untuk pamer, tapi untuk membangun. Setiap perkataannya bagaikan benih yang menumbuhkan damai dan pengertian. Lidah yang lembut bisa menenangkan hati yang resah dan membuka jalan bagi pemulihan. π±π§ Kita harus terus belajar untuk menguasai diri. Kita tidak boleh emosional dan meledak-ledak. Kita harus sabar, sabar dan sabar. Kalau tau sesuatu bener lalu orang lain melakukan yg salah, jangan langsung kita marahi lalu hakimi tetap kita bisa mengingatkannya, menegur dengan kasih dan memberi edukasi dengan lemah lembut. Kita harus gunakan cara Tuhan bukan cara manusia.
Saudaraku, mari kita belajar dari teladan ini—agar setiap kata yang keluar dari mulut kita dipenuhi kasih, bukan emosi; penuh hikmat, bukan kesombongan. Perkataan yang disaring oleh firman Tuhan akan menjadi berkat, bukan luka. Dan bila kita belum terbiasa seperti ini, hari ini adalah saat terbaik untuk mulai belajar berbicara dengan kasih dan kebijaksanaan. ππ¬ Mari minta hikmat dari Tuhan. Mari rajin berdoa. Mari gali kebenaran firman Tuhan. Kita akan memikirkan kasih, kelemahlembutan dan hikmat dalam berbicara. Kita harus terus mengutamakan kasih, kasih dan kasih, karena inilah yg paling besar. Kalau pun sedang mengajar, utamakan kasih dan sampaikan kebenaran. Mari kita praktikkan hikmat dalam ucapan dan kasih dalam nada.
✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:
1⃣ Saya mau menimbang kata-kata saya sebelum berbicara, supaya membawa berkat, bukan luka.
2⃣ Saya mau belajar bicara dengan hikmat dan kelembutan seperti yang diajarkan Tuhan.
3⃣ Saya mau menjadi pribadi yang dikenal karena tutur kata yang membangun dan menguatkan.
π Kutipan Hari Ini:
"Perkataan yang penuh hikmat dan kasih dapat membuka pintu hati yang tertutup."
π️ 16-06-2025
✍️ Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar