MEMBAWA KEBAIKAN, BUKAN KECELAKAAN 🌷🀲

πŸ“– Amsal 31:12 – “Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.”


Shalom, saudara terkasih… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu dalam keadaan damai dan penuh sukacita ya.. πŸ’Œ


Saudaraku, di ayat ini kita melihat bahwa perempuan yang cakap itu tidak hanya dapat dipercaya, tetapi juga secara aktif membawa kebaikan dalam hidup pasangannya. Ia bukan sosok yang pasif atau menunggu untuk dihormati, tetapi memberi, melayani, dan menjaga hubungan dengan kasih yang konsisten, tidak sebentar atau hanya saat suasana hati baik—melainkan sepanjang hidupnya. πŸ•Š️ Betapa luar biasa dan berharganya pasangan yang demikian. Banyak orang berbuat baik hanya ketika suasana hati sedang tenang dan damai tetapi ketika ada pergumulan dan kesesakan, ia berhenti berbuat baik, ia justru menyakiti pasangannya. Hal ini sangat berbahaya. Kita harus belajar menjaga diri kita. Jadilah orang yang konsisten melakukan hal baik. Seperti Tuhan Yesus, saat Ia sehat dan kuat, Ia berbuat baik dengan berkhotbah, menyembuhkan orang dan memberi makan. Namun ketika Ia sedang sakit dan lemah di atas kayu salib, Ia pun tetap baik dengan mengampuni orang-orang yang telah menyakiti-Nya serta memperhatikan ibunya. Kita harus mengikuti teladan Kristus yang konsisten berhati baik apapun kondisinya.


Saudaraku, kebaikan seperti ini tentu bukan hal yang mudah. Kita tahu dalam kehidupan rumah tangga atau hubungan apa pun, akan ada masa-masa sulit. Tapi firman Tuhan menunjukkan bahwa perempuan bijak tidak membalas jahat untuk jahat, tidak menyimpan dendam, dan tidak menyerang dengan kata-kata pahit. Ia memilih untuk menjadi pribadi yang lembut namun kuat, penuh kasih namun tidak lemah. 🌼 Kita harus belajar untuk melatih hati. Bukan dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain tetapi membandingkan diri dengan Tuhan Yesus. Kita seringkali sombong karena membandingkan diri dengan orang lain. Ada istri mengatakan kepada suaminya, “Aku lebih baik cuma marahin dan bentak kamu, liat itu istri tetangga, dia ngamuk dan pecahin gelas saat marah sama suaminya.” Membandingkan diri dengan orang lain membuat kita merasa lebih baik saat berbuat salah, merasa benar saat ada orang yang lebih galak. Itu sebabnya kita tidak boleh membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mari bandingkan diri dengan Kristus sehingga kita tidak pernah merusak atau melukai orang lain melainkan penuh kasih dan kelemahlembutan.


Saudaraku, renungan ini mengingatkan kita semua, baik perempuan maupun laki-laki: apakah kehadiran kita membawa kebaikan bagi orang lain? Apakah pasangan, keluarga, atau rekan kerja merasa diberkati oleh kehadiran kita? Mari kita mohon hikmat Tuhan agar kasih-Nya mengalir melalui sikap dan perkataan kita, agar hidup kita menjadi saluran kebaikan yang nyata bagi sesama. πŸ’— Mari mencerminkan Kristus melalui relasi yang kita bangun. Saat orang lain menghina, kita memberkatinya. Ketika orang lain merendahkan kita, mari kita melihat sisi positif dari orang tersebut. Saat orang mengutuk kita, mari kita berdoa baginya. Saat orang membenci kita, mari kita mengasihinya. Inilah cerminan kasih Kristus. Dengan demikian hati kita akan damai, sukacita dan tenang di dalam Kristus. Tetapi kalau kita balas jahat dengan jahat, balas benci dengan benci, maka hati kita akan rusak, kotor dan busuk. Mari kita jauhi yang jelek. Mari kita mencerminkan Kristus.

______________

✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau menjadi pribadi yang konsisten membawa kebaikan dalam hubungan saya.

2⃣ Saya mau menjauhkan diri dari sikap yang merusak atau melukai orang lain.

3⃣ Saya mau mencerminkan kasih Kristus dalam setiap relasi saya, setiap hari.

______________

πŸ“Œ Kutipan Hari Ini:

"Kebaikan sejati tidak muncul dari suasana hati, tapi dari hati yang dipenuhi kasih Tuhan."


πŸ—“️ 02-06-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN