Menderita Menimbulkan Apresiasi

1 Petrus 4:16 (TB)  Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Shalom, Saudaraku .. Tuhan Yesus sangat mulia! Hari ini kita akan belajar menderita menimbulkan apresiasi.

Saudaraku, tidak semua penderitaan itu memalukan. Kita ga boleh menghakimi orang dengan membabi buta dengan mengatakan bahwa orang yg menderita itu banyak dosa dan hidup dalam kefasikan. Belum tentu! Penderitaan itu bisa terjadi dengan penyebab yang berbeda-beda. Bisa saja karena ia memberitakan Injil dan melakukan kebenaran. Contohnya Yesus Kristus, Juruselamat kita yg sangat baik. Bisa juga karena Iblis ingin mencobai kita yg hidupnya saleh dan jujur, contohnya Ayub. Nah, 3 teman Ayub berkata yg tidak benar kepada Ayub sebab mereka menghakimi Ayub dan menganggap Ayub adalah orang jahat. Apa yg terjadi? Tuhan tegur 3 sahabat Ayub! Ayub 42:7 (TB)  Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Tรฉman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. 3 sahabat Ayub itu sangat bijaksana dan perkataannya pun sangat indah tapi kalau hati mereka dibalut dengan penghakiman kepada orang yg benar, maka Allah pun marah. Allah tidak mau anak-Nya yg menderita justru dihakimi dan dipandang buruk. Di sisi lain, ada juga orang yg menderita karena kesalahannya sendiri. Contohnya orang yg dipenjara karena mencuri, membunuh, mengedarkan narkoba dan lain sebagainya. Jangan pernah menderita karena dosa yg kita lakukan ya! Itu ga berkenan di hadapan Allah!

Ada satu tokoh, yakni martir pertama setelah kebangkitan Yesus, namanya Stefanus. Siapa itu Stefanus? Apakah dia rasul? Bukan! Apakah dia pendeta? Bukan juga! Dia pelayan Tuhan yg berfungsi sebagai Diaken. Apa tugas utamanya? Melayani orang miskin dan memperhatikan para janda. Alkitab mencatat Stefanus sebagai orang yg penuh iman dan Roh Kudus. Ia mengadakan banyak mujizat dan tanda-tanda yg ajaib. Orang-orang iri sama dia, menghasut banyak massa untuk mengadili dia dengan tuduhan bahwa dia sudah menghujat Musa dan Allah. Stefanus pun menderita dan diadili. Apakah Stefanus malu? Kaga! Dia malah makin berani. Alkitab mencatat wajahnya seperti malaikat. Hebat betul! Kisah Para Rasul 7 mencatat kesaksian Stefanus yg menjabarkan kisah Abraham sampai Salomo. Dia bersaksi tanpa lihat catatan. Ini menandakan bahwa Stefanus belajar firman, merenungkan firman dan menghidupi firman sehingga ia bisa bersaksi dengan firman Tuhan. Apa yg terjadi akibat keberanian Stefanus? Kisah Para Rasul 7:58 (TB)  Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Keberanian memberitakan kebenaran bisa jadi dibayar dengan penderitaan, kesengsaraan bahkan kematian, tapi ingatlah bahwa Yesus pun telah mengalami itu lebih dulu. Yesus mengerti apa yg kita alami. Yesus tidak pernah meninggalkan kita sampai titik darah penghabisan.

Ada satu hal yg bikin saya takjub. Ini terjadi sebelum Stefanus meninggal. Apa yg terjadi? Kisah Para Rasul 7:55 (TB)  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Selama saya membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, saya belum pernah membaca orang yg pernah menatap Yesus berdiri dalam kemuliaan sebelum dirinya meninggal kecuali Stefanus. Hanya Stefanus yg dicatat pernah mengalami peristiwa menakjubkan ini. Saya sangat suka dengan pernyataan "dan Yesus berdiri." Apa makna rohani dari Yesus berdiri..? Begini, ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama datang ke Indonesia dan disambut oleh Pak Jokowi, apakah Pak Jokowi bersalaman dengan Pak Obama dengan posisi duduk? Oh, tidak! Pasti Pak Jokowi bangkit dari tempat duduknya lalu berdiri, menyambut Pak Obama dan bersalaman dengannya. Saya merenungkan, berarti Yesus pun sangat menghormati Stefanus yg berani memberitakan kebenaran di hadapan orang banyak yg membenci dia. Stefanus berani mati demi memberitakan tentang Yesus Kristus. Oleh karena itu, sebelum ia meninggal, Stefanus melihat Yesus berdiri dalam kemuliaan. Ini momen lebih hebat daripada kedua presiden yang berjabat tangan -> Kisah Para Rasul 7:56 (TB)  Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Ketahuilah, Yesus sangat mengapresiasi semua orang yg menderita oleh karena kebenaran. Ketika kita berani nyatakan kebenaran, mungkin kita dibenci, dijauhi, dimusuhi atau bahkan dianiaya oleh orang lain. Tapi ketahuilah bahwa Tuhan Yesus pasti mengapresiasi kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan menghakimi orang yg menderita dengan membabi buta.
✓ Menyatakan kebenaran dengan berani berpotensi menimbulkan penderitaan. Kabar baiknya, itu adalah penderitaan yg dikenan oleh Allah
✓ Orang yg menderita oleh karena kebenaran akan diapresiasi oleh Yesus

Tuhan Yesus menolong Saudara. Amin! ๐Ÿ˜‡❤๐Ÿ˜Š

Kutipan
Tak apa aku dibenci oleh karena kebenaran, yang terpenting ialah Yesus menghargai aku

13-07-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN