Barisan Depan & Belakang

-

 Yesaya 52:12 (TB)  Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah Imam Besar kita. Hari ini kita akan belajar Tuhan di barisan depan dan Allah di barisan belakang.

Saudaraku, kalau kita ngelewat kuburan malem-malem, apakah kita pengen buru-buru keluar dari kuburan itu? Apakah kita berani jalan santai? Atau kita lari-lari karena takut? Wadidaw, bulu kuduk pasti merinding. Waktu murid-murid Yesus di perahu, mereka pun pernah alami ketakutan karena ada penampakan di danau. Mereka mengira ada hantu yg berjalan di atas air. Ternyata itu Yesus, mereka salah melihat. Mungkin ada juga tradisi yg bilang bahwa danau Galilea itu angker, makanya bisa jadi beberapa orang nyebut ada hantu di situ. Ya, kita semua pasti punya ketakutan, entah itu sama hantu atau mahluk halus. Tapi jangan takut dan gentar lagi, sebab firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa ada Tuhan di barisan depan kita dan ada Allah di barisan belakang kita. Kita beroleh perlindungan dan pengamanan super istimewa dari Sang Pencipta langit dan bumi. Selain itu, ketakutan terhadap masa depan, urusan pribadi, kondisi ekonomi dan kematian hendaknya tidak lagi menyurutkan iman kita sebab Allah kau menyertai kita terus menerus. Kalau Allah ada, kita ga akan pernah berjalan dalam gelap, sebab Dialah terang abadi!

Banyak orang ga tahu arah hidupnya mau ke mana, tujuannya ga jelas dan sasarannya berantakan. Mulai sekarang, mari rendah hati dan jadikan Tuhan nahkoda atas hidup kita. Biarkan Dia jadi pemandu di barisan depan. Biarkan Dia jadi komandan dalam peperangan melawan roh-roh jahat. Penting bagi kita untuk tidak berjalan di posisi paling depan. Kenapa? Soalnya kalau kita yg paling depan, kita pasti nyasar atau nemu jalan buntu. Jangan gunakan pemikiran sendiri. Jangan menganggap diri cerdas dan berpengetahuan. Arahkan diri kita pada Tuhan Yesus, Sang Sumber Hikmat. Kita tak perlu ribet kalau mau ikut Tuhan tapi kita akan semerawut kalau ga ikut Tuhan. Jadi, mari beri tempat bagi Tuhan untuk berjalan di barisan paling depan! Jadilah follower atau pengikut yg ada di belakang Tuhan!

Saya takjub ketika baca ayat ini. Tuhan ada di barisan depan pun saya sudah bersyukur banget, tapi ternyata Allah pun jadi penutup barisan kita. Yes, Dia ada di belakang kita untuk menopang, mendorong dan melindungi kita. Tuhan mengarahkan kita di depan dan Allah menopang kita di belakang, betapa indahnya penyertaan Tuhan Allah kita! Haleluya!! Kalau kita punya nahkoda yg tepat, maka keuntungan pun kita peroleh. Kita pasti aman dan selamat sebab Allah tidak akan membiarkan dan melepaskan kita. Dia mengamati langkah dan jejak kaki kita dari belakang dan Dia selalu beri jaminan keselamatan buat kita. Ini benar-benar nyata! Kalau begitu, buat apa kita takut? Buat apa kita gentar? Buat apa kita gemetar? Tidak ada lagi alasan untuk takut, gentar dan gemetar sebab Tuhan ada di barisan depan untuk mengarahkan kita dan Allah ada di barisan belakang untuk mengawal kita. Mari kita jadi orang yg makin kuat dan tidak mudah goyah karena penyertaan Tuhan Allah sungguh nyata dan terbukti dalam hidup kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan takut akan apapun sebab Allah adalah terang abadi.
✓ Berikan tempat paling depan bagi Tuhan dan ikuti pimpinan-Nya
✓ Allah menjadi penutup barisan belakang untuk mengawal kehidupan kita
Tuhan Yesus menolong Saudara! Amin ❤🔥😊

Kutipan
Tuhan ada di barisan depanmu dan Allah tepat di barisan belakangmu

09-08-2020
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya