Membanggakan Tuhan
1 Korintus 1:31 (BIMK) Jadi, seperti yang tertulis dalam Alkitab, "Orang yang mau berbangga-bangga, harus berbangga atas apa yang dilakukan Tuhan."
Shalom, Saudaraku... Sungguh ku bangga Bapa, punya Allah seperti Engkau. Hari ini kita akan belajar membanggakan Tuhan.
Saudaraku, buanyak orang suka bercerita. Cerita tentang keluarganya, prestasinya, hobinya, cita-citanya dan segala macam hal. Dalam suatu persekutuan, kita pun sering ditawarkan untuk berbagi kesaksian. Yes, kehidupan manusia erat kaitannya dengan bercerita atau bersaksi. Namun, apakah cerita dan kesaksian yg kita sampaikan itu membesarkan Tuhan atau memuliakan diri sendiri? Kita harus hati-hati dalam hal ini. Kita harus punya motivasi yg jelas ketika kita bercerita. Jangan sampai kita membangga-banggakan diri sendiri dan mengenyampingkan Allah. Bahaya kalau begitu!
Saudara, saya pribadi adalah orang yg suka bersaksi. Apalagi bersaksi mengenai masa lalu saya yg kemudian berubah menjadi lebih baik dan lebih indah. Saya belajar untuk selalu memastikan bahwa nama Tuhan yg dimuliakan dan Tuhan yg dibanggakan. Mengapa? Karena ada proses di mana saya berkuasa atas diri sendiri sehingga masa lalu saya kacau, rusak dan buruk. Di sisi lain, ketika saya lahir baru dan bertobat, cerita hidup saya pun menjadi baru, baik, indah dan mulia. Di situlah saya akan membanggakan Tuhan atas karya-Nya dalam hidup saya. Saya akan memposisikan diri di belakang salib Kristus agar hanya karya Tuhan yg dapat dilihat dan diagungkan. Penting sekali bagi kita untuk bersembunyi di belakang salib Kristus. Kita harus semakin rendah dan Kristus semakin tinggi. Kita perlu menjadi semakin kecil dan Yesus semakin besar. Kita perlu membanggakan Kristus!
Saudara masih ingat kisah Raja Hizkia? Waktu itu rombongan dari Babel berkunjung dan bertamu ke tempat Hizkia. Di masa bonus usia yg Hizkia terima dari Tuhan, bukannya membanggakan kebaikan, kemurahan dan kemegahan Tuhan, Hizkia justru memperlihatkan gedung harta bendanya, emas, perak, minyak berharga, persenjataan dan segala perbendaharaannya. Semua yg ada di istananya diperlihatkan pada rombongan Babel. Kalau itu yg diperlihatkan, adakah nama Tuhan ditinggikan, dimuliakan dan dibanggakan? Tidak! Hizkia justru memuliakan dan membanggakan dirinya sendiri. Dia tidak sembunyi di balik kemuliaan Tuhan. Dia justru menampilkan diri di "panggung teater" untuk menuai puji-pujian dari rombongan Babel. Ketika kita tidak bijaksana dalam bersaksi dan bercerita, ketika nama sendiri yg ditonjolkan, maka Tuhan akan hukum kita. Kelak apa yg ditunjukkan oleh Hizkia akan diangkut ke Babel. Ya, semuanya! Itu menjadi peringatan supaya tidak ada yang berbangga atas milik kepunyaannya sendiri. Sadarlah, apa yg kita miliki bukanlah hasil dari kuat dan gagah kita melainkan berasal dari kemurahan Tuhan. Sekali lagi, bersembunyilah di balik salib Kristus supaya Dia yg dipuji, ditinggikan dan dibanggakan.
Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓ Motivasi hati kita perlu diatur untuk membanggakan Tuhan bukan memuliakan diri sendiri
✓ Bersembunyilah di balik salib Kristus agar hanya Yesus yg dipandang dan dibanggakan.
✓ Jangan pernah bercerita dan bersaksi untuk menuai puji-pujian bagi diri sendiri.
Tuhan Yesus menuntun kita semua. Amin! 😊😇❤
Kutipan
Dalam segala kebaikan dan prestasi, sembunyikan diri kita di balik salib Kristus
13-09-2020
RP
Komentar
Posting Komentar