Bersukacita Sekalipun Sengsara
Habakuk 3:17 (TB) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus tetap baik; kemarin, hari ini sampai selama-lamanya. Hari ini kita akan belajar bersukacita sekalipun sengsara.
Saudaraku, seringkali kita punya banyak alasan untuk mundur dan gagal. Saya beri contoh ya: Karena saya tua, saya ga bisa lagi melayani; karena saya sibuk, saya ga punya waktu saat teduh; karena lagi pandemi, saya ga bisa bangun usaha lagi; karena ga punya duit, saya susah untuk bersukacita. Kalau mau dituliskan, masih banyak lagi. Silakan saudara renungkan masing-masing ya. Nah, kondisi seperti itu sering dipakai oleh orang-orang yg ga menaruh harapannya pada Tuhan. Itulah contoh orang yg ga rendah hati. Jadinya mereka rendah diri. Orang yg rendah diri mengenal kelemahannya lalu menyerah terapi orang yg rendah hati mengenal kelemahannya lalu mau menonjolkan kuasa Tuhan serta mengandalkan-Nya. Saudaraku, jangan terseret dengan tipu daya Iblis yg seringkali membelenggu, mengintimidasi dan memperbudak kita dengan pikiran negatif, rusak dan buruk. Tengking kuasa jahat itu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita harus kuat di dalam Tuhan. Tegakkan lutut yg goyang dan berdirilah tegap di dalam kuasa Allah.
Orang yg ga menaruh pengharapan pada Tuhan mengatakan karena saya lemah, maka saya menyerah. Tapi orang yg menaruh harap pada Tuhan akan mengatakan sekalipun aku lemah, namun aku kuat di dalam Tuhan. Pola anak-anak Tuhan akan selalu begitu, "sekalipun .............., namun ..................." Nabi Habakuk begitu jelas menyatakan imannya yg begitu kuat dan teguh di dalam Tuhan meski masuk di zona yg sulit dan menghimpit. Kondisinya gini: ga ada bunga yg tumbuh, ga ada pohon yg berbuah, hasil tani mengecewakan, ladang ga menghasilkan makanan, kambing domba mati dan lembu sapi ga ada dalam kandang. Coba kita ada di posisi itu, renungkan baik-baik! Mari belajar bangun imajinasi yg dimurnikan dalam firman Tuhan. Saya baru saja merenungkannya. Saya ngebayangin ga dapet gaji, ga punya penghasilan. Apa yg saya dapet? Susah banget rasanya, ga rela, ga percaya kalau itu terjadi, ga terima kalau itu dialami. Tapi saya sadar, itu reaksi saya cuma fokus sama uang. Reaksi itu muncul karena saya ga merenungkan bahwa ada yang jauh lebih berharga dari pada uang, yaitu Tuhan Yesus. Apa yg saya dapat setelah merenungkan ada Tuhan Yesus? Saya ingat janji-Nya, yaitu apabila kita jatuh, maka tidak akan sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangan kita. Jadi, sekalipun kelak saya ga punya penghasilan, saya akan bersorak-sorai di dalam Tuhan sebab Dia telah menyelamatkan aku.
Saudaraku, iman teruji bukan di kondisi yg baik. Iman justru ketauan kualitasnya ketika kita ada dalam krisis, kesengsaraan dan penderitaan. Kalau kondisi baik-baik saja, orang dunia pun akan bergembira. Tapi ingatlah bahwa orang dunia ga akan bergembira kalau mereka masuk di masa-masa yg suram. Sebaliknya, anak-anak Tuhan harus punya sukacita yg ga mengenal masa kedaluwarsa. Di Indonesia ini kita mengenal musim duren, musim jeruk, musim mangga dan musim-musim lainnya tetapi kita harus pastikan bahwa sukacita harus ada di setiap musim hidup kita. Mau lagi susah, sengsara, gaji dipotong, di-PHK, ga punya penghasilan, mengalami sakit, apapun itu, mari tetap bersukacita di dalam Tuhan. Jangan biarkan sukacita kita jadi basi cuma karena kondisi yg sementara. Ingat, ga selamanya kita susah, ga seterusnya kita sengsara. Susah dan sengsara ada masa kedaluwarsanya kok. Justru pakai momen-momen itu untuk mengaktifkan iman kita. Orang yg beriman pasti bisa bersukacita di setiap musim. Kenapa? Karena mereka punya Tuhan yg hebat, yg dahsyat, yg mengalamatkan umat-Nya dari maut. Mari kita bersukacita!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Janganlah rendah diri tetapi jadilah rendah hati.
✓ Miliki iman sekalipun aku sengsara namun aku akan bersorak-sorai di dalam Tuhan
✓ Jangan biarkan sukacita kita basi dan kedaluwarsa.
Tuhan menyertai kita! Amin 😇❤😊
Kutipan
Jagalah sukacita kita agar terus berkobar-kobar di setiap musim
18-10-2020
RP
Komentar
Posting Komentar