Iman di Tengah Pergumulan

 Habakuk 1:2 (TB)  Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah penolong sejati. Hari ini kita akan belajar iman di tengah pergumulan hidup.

Saudaraku, pembukaan kitab Habakuk diawali dengan keluhan dan pergumulan. Di awal kitab ini, nampak bahwa Habakuk mempertanyakan kasih Tuhan. Habakuk merasa bahwa Tuhan tidak mendengar dan tidak menolong. Demikianlah orang yg sedang bergumul dalam kondisi yg pelik, rumit dan sulit; kita bisa mempertanyakan kasih Tuhan oleh karenanya. Namun, apa yg bisa kita pelajari? Kalau kita sedang bergumul dan mengeluh, datanglah pada Tuhan. Dia adalah tempat pengungsian kita. Dia adalah tempat curhat terbaik bagi kita. Jangan mengeluh di status WA atau Facebook atau media sosial lainnya. Curahkan isi hati kita kepada Tuhan sebab Ia akan memberi jawab dan membuka jalan bagi kita. Mengucap syukur itu sudah pasti harus ditujukan pada Tuhan. Tapi ketahuilah bahwa segala pergumulan kita pun harusnya di bawa kepada Tuhan. Hanya ada satu jalan menuju kemuliaan, yaitu Yesus Kristus, karena itu sampaikan curahan hati kita pada Tuhan.

Saudaraku, sadarkah kita bahwa iman itu bisa terbentuk dari pergumulan yg sedang kita alami? Iya loh. Banyak orang menemukan iman sejati dari kesusahan, penderitaan dan kesukaran. Beberapa orang tidak mendapati pertumbuhan iman ketika senang-senang atau baik-baik saja. Mereka justru alami pengenalan iman yg sejati dari masa-masa susah. Karena itu, penting bagi kita untuk mengalami firman yg menjadi daging. Firman tidak boleh hanya didengar, masuk telinga kiri lalu ke luar di telinga kanan. Jangan biarkan itu terjadi! Firman perlu masuk dan memenuhi hidup kita sehingga ketika pergumulan datang, kita sudah siap sedia untuk mengalami pertumbuhan iman. Apapun masalahnya, entah itu ketidakharmonisan dalam keluarga, masalah ekonomi, gangguan kesehatan, itu semua bisa mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yg mengasihi Dia. Maka, jangan taruh curiga kepada Tuhan, sebaliknya taruh iman kita saat bergumul, lalu temukan Yesus saat badai bergelora.

Saudaraku, iman kita yang negatif di awal harus berubah menjadi imam yg positif terhadap Tuhan. Akhir kitab Habakuk tidak seperti bagian awal. Akhir kitab Habakuk justru menyatakan kuasa dari iman. Akhir kitab Habakuk menyatakan bahwa sukacita sejati hanya datang dari Tuhan dan bukan yg lain; bukan uang banyak, bukan bisnis lancar, bukan hasil panen melimpah dan bukan kenaikan pangkat. Sukacita sejati hanya datang dari Tuhan yang menyelamatkan kita. Kalimat penuh iman dari Habakuk ternyata bukan timbul dari sekolah teologi atau kelas pendalaman Alkitab melainkan dari pergumulan hidup yg ia alami. Karena itu, jadikan pergumulan hidup yg kita alami sebagai sarana Allah menyatakan maksud, kehendak dan rencana-Nya dalam hidup kita sehingga kita tidak kecewa tetapi bersukacita.

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
Curahkan pergumulan kita kepada Tuhan.
✓ Iman dapat bertumbuh dalam pergumulan hidup
✓ Ubah iman yg negatif menjadi iman yg positif.

Tuhan Yesus menolong kita. Amin! 😇😊🙏

Kutipan
Pergumulan hidup bukanlah petaka melainkan lompatan iman bagi setiap orang yg mengasihi Dia

04-10-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT