Melayani Bukan Memerintah

 1 Petrus 5:3 (TB)  Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik. Hari ini kita akan belajar melayani bukan memerintah.

Saudaraku, apakah saat ini kita mengemban kepercayaan untuk membimbing orang lain? Ya, tentu saja. Orang tua memegang kepercayaan untuk membimbing anak-anaknya, guru sekolah Minggu pun melakukannya terhadap murid-muridnya, pendeta terhadap jemaat, manajer terhadap karyawan dan lain sebagainya. Seringkali karena kita punya wewenang lebih, kita punya mental "boss" yang sukanya memerintah dan pengennya cuma pengen memerintah. Dari ayat ini, ada pesan tersirat bahwa kita diajak untuk tidak punya mental boss yg cuma pengen memerintah, menyuruh dan memberi instruksi. Saya sendiri ditegur karena cenderung mau memanfaatkan posisi untuk lebih banyak memerintah dan bukan melayani terhadap orang-orang di bawah saya. Tuhan Yesus mau ajar kita supaya ketika posisi kita makin naik, maka kaki dan tangan kita harus makin turun untuk melayani yang di bawah. Jangan lipat tangan dan taru kaki di meja. Mental orang Kristen tidak dibentuk untuk memerintah tetapi untuk melayani. Coba lihat Yesus, Dia manusia paling sempurna dan mulia. Dialah Yang Mahatinggi. Tapi Yang Mahatinggi justru turun ke bawah, ke dunia, bahkan menjadi yang paling hina di antara semua orang, dipermalukan dan disalibkan. Dia melayani orang-orang yg tertolak, terbuang dan dipandang hina. Tuhan Yesus sungguh baik 😭😭😭...

Saudaraku, orang-orang yg dibawah kita sangat butuh teladan dari kita. Tentu kalau disuruh memilih antara dilayani atau diperintah, semua lebih ingin dilayani. Injil menyatakan bahwa apa yg kita ingin dapatkan dari orang lain, maka kita harus lebih dulu memberikannya bagi orang lain. Kalau kita mau dilayani, kita perlu melayani lebih dulu. Jangan kebalik! Melayani merupakan teladan terbaik yang pernah ada. Melayani sesama lebih berharga daripada 10 jam berkhotbah tentang melayani. Artinya apa? Melayani ialah praktik yg harus dinyatakan bukan ngomong doang. Sebagian besar orang gampang berteori tapi mentok di praktik. Saudara dan saya perlu maju lebih jauh daripada orang dunia dan orang Farisi yg hanya berteori tanpa praktik. Setiap orang di bawah kita perlu teladan hidup dari kita. Karena itu mari kita salurkan teladan hidup kita dengan melayani, melayani dan melayani.

Di kantor, saya punya manager yg memberi teladan. Ketika anak buahnya bersih-bersih, ada yg ngepel, nyapu, nyikat lanta, beliau ikut melakukannya. Beliau tidak hanya mengajak kita untuk bersih-bersih. Beliau tidak cuma memberi perintah, suruh si ini, suruh si itu, tapi beliau turun ke lapangan, main di arena dan memberi teladan. Bagi saya, ini berharga sekali. 1 teladan yg dipraktikkan lebih berharga daripada 1 jam berteori tentang melayani tanpa melakukan apapun. Saudaraku, memberi teladan itu kalau mau dipraktikkan akan sederhana kok. Melayani itu ga ribet kok. Kita aja yg sering gengsi, males dan ogah-ogahan. Setinggi apapun jabatan kita, posisi kita atau seberapapun banyaknya duit kita, mari tetap melayani dan memberi teladan. Mari belajar seperti Yesus yang senantiasa melayani dan tidak memiliki mental boss yg cuma nyuruh-nyuruh doang. Ayo, selaraskan teori dengan banyakin praktik melayani.

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
Mental kita tidak dibentuk untuk memerintah tetapi untuk melayani
✓ Teladan hidup melayani perlu dinyatakan bagi orang yg ada di bawah kita
✓ Selaraskan teori dengan praktik melayani dalam kehidupan sehari-hari

Tuhan Yesus menolong kita. Amin! 😇❤🙂

Kutipan
Tuhan Yesus Yang Mahatinggi mau melayani orang yg paling hina dan paling kotor seperti saya

16-10-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT