Memelihara Keluarga
1 Timotius 5:8 (TB) Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus memelihara kehidupan umat-Nya. Hari ini kita akan belajar memelihara keluarga.
Saudaraku, iman itu teruji melalui perbuatan. Kata-kata, kalimat dan sesuatu yg keluar dari mulut tidaklah berguna kalau kita ga mewujudkannya dengan kasih. Termasuk renungan ini, kalau penulisnya tidak mau dituntun oleh Roh Kudus untuk mengerjakan imannya, maka itu adalah kesia-siaan. Kita pun sebagai pembaca tidak boleh hanya bertengger sebagai penonton, kita perlu nyatakan iman melalui perbuatan. Praktik hidup orang Kristen bisa diketahui melalui Alkitab. Alkitab memberi banyak dorongan dan mengungkapkan banyak hal yang bisa kita lakukan selaku anak-anak Tuhan. Salah satu hal yang perlu kita lakukan ialah memelihara keluarga kita sendiri. Ini menjadi tugas penting bagi orang percaya yg wajib dipenuhi. Orang yg mengaku Kristen tetapi menolak untuk memelihara hidup keluarganya ialah orang yg lebih buruk daripada orang yg tidak beriman. Bayangkan, betapa rendahnya orang yg tidak peduli terhadap tanggung jawabnya memelihara kehidupan keluarga.
Tidak hanya keluarga inti dalam rumah, kita pun perlu memperhatikan sanak saudara kita. Porsinya berbeda antara keluarga inti dengan sanak saudara tetapi jangan sampai kita mengabaikan perhatian kepada sanak saudara. Sebagai orang Kristen, kita perlu jadi pribadi yg penuh kasih kepada saudara kita. Kita perlu memelihara kasih persaudaraan. Bentuk perhatian dan pemeliharaan kepada sanak saudara tidak melulu soal uang tetapi kita bisa beri waktu, tenaga, pemikiran dan kehadiran kita bagi mereka. Jangan tutup mata terhadap sanak saudara kita. Mari saling memberi perhatian, saling bertanya kabar dan bangun komunikasi sehingga kita beroleh kesempatan untuk terus memelihara sanak saudara kita.
Saudaraku, Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya di luar rumah saat berusia 30 tahun. Dari kecil, Yesus melayani di dalam keluarga. Ia menjadi anak yg sulung yg berbakti kepada orang tuanya. Yesus merupakan anak Yusuf yg bekerja sebagai tukang kayu. Yesus pasti membantu ayahnya bekerja. Yesus pasti memperhatikan mamahnya. Yesus pasti mengasihi adik-adiknya. Yesus tidak memulai dari luar rumah tetapi Dia mulai dari dalam rumah. Yesus memperhatikan seisi rumahnya dan mengasihi sanak saudaranya. Kita perlu belajar dari teladan Tuhan Yesus. Dia sangat baik. Bahkan ketika Yesus ada di atas kayu salib, Ia masih memperhatikan ibu-Nya dengan memberi isyarat agar Yohanes memelihara Maria, ibu Yesus. Saya sangat tersentuh karena dalam penderitaan-Nya yg sangat berat, Yesus tidak mengasihani diri-Nya sendiri tetapi justru mengasihi ibu-Nya dengan menitipkannya pada orang yg tepat.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Memelihara kehidupan keluarga sendiri sebagai wujud pernyataan iman
✓ Beri perhatian dan pelihara sanak saudara kita.
✓ Mari teladani perbuatan Yesus yg memperhatikan keluarga
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! 😇😊🙏
Kutipan
Sebagaimana Yesus memperhatikan keluarganya, maka teladanilah Dia
06-10-2020
RP
Komentar
Posting Komentar