Bahagia di Dalam Firman Tuhan

-

 Mazmur 16:11 (TB)  Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Shalom, Saudaraku... Yesus, Kaulah sahabatku. Hari ini kita akan belajar bahagia di dalam firman Tuhan.

Saudaraku, bahagia itu sebenarnya kita yg menentukan. Kenapa? Karena kunci kebahagiaan sudah diberikan kok. Kunci kebahagiaan itu sudah dinyatakan dan dipublikasikan. Kebahagiaan bukanlah satu hal yg ditutupi dan disembunyikan. Kita bisa bahagia hari ini, besok dan seterusnya. Apa kuncinya? Perkatakan firman Tuhan! Ini dia yg dahsyat. Firman Tuhan itu ga akan pernah berlalu sekalipun langit dan bumi ini akan berlaku. Tuh kan, saking hebatnya firman Tuhan, itu tidak akan pernah tergoyahkan. Kita harus berlatih memperkatakan firman sebab firman itu menghibur kita. Di dalamnya ada pengharapan, janji manis dan kekuatan. Hal lainnya yg membuat kita bahagia ialah karena nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Waww dahsyat sekali! Tuhan Yesus sudah lakukan itu semua dengan penuh kebaikan. Sungguh indah demi Tuhan kita.

Saudaraku, Tuhan itu ga pernah pelit info kok. Dia kasih tau jalan kehidupan pada kita. Dia ga mau kita tersesat dan terhilang. Dia mau kita ada pada jalur yg tepat. Tuhan sangat indah, hebat dan murah hati. Iblis saat ini masih gencar untuk membelokkan kita dari jalan yg benar. Jalan Iblis adalah jalan kenikmatan tapi kenikmatan semu yg sementara. Kenikmatannya bersifat duniawi. Hati-hati, Iblis mainnya pelan-pelan. Dia arahkan kita untuk jauh dari Tuhan, terus dia bawa kita masuk di area kumpulan orang fasik kemudian dia larutkan kita dalam kejahatan hidup. Iblis ga main sekaligus. Dia main bertahap untuk hancurkan manusia. Jangan pernah mau ikuti jalan yg sesat dari Iblis. Tuhan udah kasih tau jalan kebenaran. Firman Tuhan kuncinya. Udah jelas solusinya. Firman Tuhan juga adalah pedang Roh intim menghancurkan kuasa Iblis, si musuh kita. Mari kita taklukan di dalam kuasa Allah.

Saudaraku, jalan kebenaran itu mengarahkan kita pada berkat lanjutan. Apa itu? Sukacita berlimpah-limpah dan nikmat senantiasa. Dunia kita sukacita senantiasa itu punya duit banyak, rumah besar dan mobil mewah. Enggak loh. Sukacita berlimpah-limpah punya titik pusat, yaitu pada hubungan kita dengan Allah itu indah. Sungguh, kita harus kembali ke titik pusat. Cuma itu satu-satunya sumber bahagia kita. Di luar itu, maka sukacitanya sementara dan semu. Bahagia dunia itu menipu. Awalnya nikmat tapi ujungnya sengsara. Jangan mau punya akhir yg buruk. Banyak orang yg mengawali hidupnya dengan buruk tapi mengakhirinya dengan baik. Itulah pengaruh orang Kristen yg peduli pada sesamanya. Kita semua buruk kok awalnya. Ga ada di antara kita yg layak terima secuil pun berkat dari Allah. Kita ini rusak, hancur dan kotor. Tapi Tuhan mau datang ke dalam dunia, selamatkan setiap orang yg sudah seharusnya masuk neraka. Dia justru angkat kita sebagai anak-anak-Nya, menjadi ahll waris yg menerima berkat termanis. Sungguh indah mengikut Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Kebahagiaan bersumber dari firman Tuhan dan hubungan kita dengan Tuhan.
✓ Dalam Tuhan kita beroleh jalan kebenaran
✓ Dlama Tuhan ada berkat lanjutan, yaitu sukacita yg melimpah dan nikmat senantiasa.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! 😇🌸😊

Kutipan
Kunci bahagia ialah ketika kita hidupi firman Tuhan setiap hari.

29-11-2020
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya