HP Bukan Berhalaku

-

 Mazmur 106:36 (TB)  Mereka beribadah kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka.

Shalom, Saudaraku.. Ketika kita berdoa, mujizat itu nyata! Hari ini kita akan belajar HP bukan berhalaku.

Saudaraku, di hari Sabtu, saya mendengar suatu wawancara dari YouTube. Narasumbernya ialah Komjen Dharma, seorang anak Tuhan yang bertugas di bidang cyber (tentang komunikasi dan pengawasan). Beliau menyatakan bahwa handphone/gadget/gawai adalah jebakan. Wouwww, saya kaget mendengar pemaparan beliau. HP yg kita gunakan sehari-hari merupakan perangkap dari musuh, yaitu Iblis. Tanpa kita sadari, benda yang paling sering kita pegang dalam satu hari adalah HP, HP dan HP. Dikit dikit liat HP, disimpan bentar liat HP lagi. Tanpa sadar, pikiran kita berpusat pada HP melulu. Hati-hati, bisa jadi berhala kita adalah HP. Dulu orang Israel terikat dengan berhala yang berupa patung lembu emas. Kedengarannya aneh kan kalau saat ini. Tapi itulah yg terjadi. Mereka terpusat pada sesuatu yg ga masuk akal. Kenapa mereka nyembah patung lembu emas? Aneh banget! Padahal mereka udah mengalami kedahsyatan Tuhan. Tuhan yang buka jalan di Laut Teberau, Tuhan yang pimpin mereka dengan tiang awan dan tiang api, tapi mereka masih berpusat pada patung buatan tangan manusia yg justru mereka sembah. Miris sekali! Hati-hati kalau pusat hidup kita tertuju pada HP!

Saudaraku, saya masih sering melihat orang ibadah tapi malah pegang HP dan buka WhatsApp. Tubuhnya ada di gereja tapi pikirannya kemana-mana. Kelihatannya lagi bersekutu sama Tuhan tapi sebenarnya dia jauh dari Tuhan. Ada juga yg main games saat khotbah. Ada yg buka Facebook, Instagram atau media sosial lainnya saat doa syafaat. Sungguh memprihatinkan. Tubuh ada di gereja tapi hatinya tidak ada buat Tuhan. Ini gambaran yg harus kita kikis dan lenyapkan. Kita harus baharui pikiran kita agar tidak fokus pada HP, HP dan HP melulu. Saat ini pun kita banyak yg masih ibadah online. Apakah kita masih bisa disiplin mengikuti ibadah dengan fokus..? Saat ibadah dimulai, usahakan matikan data seluler siapa tidak ada pemberitahuan yg masuk dan kita tidak tergoda untuk buka-buka WhatsApp atau yg lainnya. Kalau bisa matikan HP kita. Ngeri sekali kalau kita jadi mendewakan HP daripada Tuhan.

Saudaraku, kita harus bijak dalam menggunakan HP. Ini adalah salah satu kemajuan teknologi tapi jangan disalahgunakan. Sebenarnya di dalam HP, terkandung 3 roh, yaitu roh pornografi, roh kekerasan dan roh Mamon (kekayaan). Waspadai ketiga roh ini. Bahaya sekali! Di sisi lain, HP juga bisa membawa dampak yg positif buat kita. Contohnya ialah kita bisa membagikan renungan firman kepada orang lain dan membacanya. Kita punya aplikasi Alkitab dan bisa lakukan pendalaman Alkitab secara mandiri melalui fitur pendukung yg ada, misalnya tafsiran, kamus dan lain sebagainya. Kalau kita mau memuliakan Tuhan dengan teknologi yg ada, bagikanlah Injil dan sebarkan kabar baik. Salah satu pokok doa saya setiap hari ialah ini, "Tuhan tolong bawa saya menjadi berkat melalui WhatsApp, Facebook dan Instagram melalui kiriman firman Tuhan yg dibagikan." Saya doakan hal itu setiap hari. Saya rindu, sebagai anak-anak Tuhan, kita bijaksana dan beroleh hikmat dalam menggunakan HP. Mari kita muliakan Tuhan dan tidak menjadikan HP sebagai berhala. Biarlah hati kita hanya melekat kepada Tuhan.

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓Jangan jadikan HP sebagai berhala dalam hidup kita
✓ Fokuslah kepada Tuhan saat beribadah bukan kepada HP
✓ Gunakan HP untuk menyatakan kemuliaan Tuhan dan membagikan firman Tuhan
Tuhan Yesus menyertai kita. Amin! ❤😇🌸

Kutipan
Jangan jadikan HP menjadi berhala dalam hidupmu. Jadikan Tuhan sebagai satu-satunya yg terutama dalam hidupmu

23-11-2020
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya