Kritik dan Teguran
Galatia 2:11 (BIMK) Ketika Petrus datang ke Antiokhia, saya menentang dia terang-terangan, sebab tindakannya salah.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus penuh kasih dan rahmat. Hari ini kita akan belajar kritik dan teguran.
Saudaraku, semua orang pasti punya salah, apapun jabatan dan pekerjaannya. Petrus yg merupakan rasul, pengkhotbah bahkan yang diberi kuasa oleh Tuhan untuk dapat mencelikkan orang buta dan membangkitkan orang mati pun bisa salah. Waktu itu Petrus disebut munafik. Wahhh, dalem banget ini. Alkitab ga sembunyikan sesuatu. Alkitab justru menyingkapkan hal yg salah supaya kita belajar banyak dari kejadian itu. Jadi waktu itu Petrus makan nih bareng sama orang yg bukan Yahudi. Perlu diketahui bahwa saat itu, orang Yahudi tidak biasa makan dengan orang non Yahudi. Orang Yahudi punya sentimen yg buruk terhadap orang berlainan bangsa. Bangsa non Yahudi kan ga disunat sedangkan orang Yahudi sangat amat mewajibkan yg namanya sunat. Jadi ini sensitif sekali. Nah, selanjutnya datanglah orang-orang Yahudi kepada Petrus. Hal itu membuat Petrus ga mau lagi makan bersama-sama dengan orang non Yahudi karena dia takut sama orang-orang Yahudi. Nah ini yg salah. Ini yg ditegur dan ditentang oleh Paulus. Di dalam Kristus kan ga boleh ada tembok pemisah lagi, entah dia orang Yahudi, Yunani, Indonesia, Malaysia atau bangsa lainnya. Semua sudah dipersatukan di dalam Kristus sebagai kepalanya dan kitalah anggota tubuh-Nya. Saudaraku, kita juga perlu belajar bahwa membeda-bedakan suku, bangsa, budaya dan ras itu ga boleh loh. Ga boleh pandang muka juga. Itu ditentang oleh Tuhan. Kita harus mengasihi semuanya dan memberitakan Injil kepada mereka. Jangan pandang rendah orang lain karena suku, adat atau wajahnya. Ga boleh gitu ya! Mari saling mengasihi satu sama lain.
Saudaraku, hal lainnya yg perlu kita pelajari ialah kita perlu siap untuk ditegur dan ditentang. Memang sangat berat dan menyakitkan kalau kita menerima teguran, tapi kritik yg terus terang lebih baik daripada kasih yg tersembunyi. Paulus menentang Petrus secara terang-terangan bukan untuk menjatuhkan dia tapi untuk menyatakan kebenaran dan didorong oleh kasih. Kita harus sadar bahwa kita ga sempurna, kita punya salah dan kita punya banyak kekurangan. Saya pun demikian, saya punya banyak sekali kekurangan. Saya harus memberi hati saya untuk dibentuk melalui teguran, kecaman, pengajaran dan kritik. Kita ga boleh anti kalau diajarin dan dikritik. Justru itulah yg bisa mengubah kita menjadi lebih baik lagi. Justru itulah yg bisa membuat kita sadar akan kesalahan kita dan kita mau untuk masuk ke jalan yg benar. Kalau ditegur, mari jangan pernah sakit hati, jangan marah dan jangan kesal. Belajarlah untuk menerima apa yg benar meski itu ga enak. Obat pun ga enak, tapi berkhasiat, bukan?
Saudaraku, Petrus dan Paulus sama-sama rasul, sama-sama hamba Tuhan. Apakah mereka berkelahi dan musuhan setelah Paulus menegur Petrus? Engga loh. Mereka ga musuhan dan ga menyimpan akar pahit. Petrus justru mau dikoreksi dan dia bertumbuh menjadi pelayan Tuhan yg tidak lagi mau memandang muka. Petrus pernah menerima pesan khusus dari Yesus agar ia mengembalakan domba-domba-Nya. Domba-domba Yesus bukan saja orang Yahudi tetapi semua suku bangsa. Perisitwa teguran Paulus membuat Petrus sadar bahwa tidak perlu lagi takut untuk berkumpul bersama orang non Yahudi. Meskipun mereka tidak disunat, itu bukan masalah. Sebab yg menyelamatkan bukanlah sunat melainkan percaya pada Yesus. Meski Paulus adalah "junior"nya Petrus, tapi junior ini berani tegur seniornya. Petrus sudah bersama-sama dengan Yesus sekian lama lalu ditegur oleh Paulus. Petrus ga merasa direndahkan dan membalas kecaman Paulus. Ini adalah sikap rendah hati. Petrus ga sok jago, mentang-mentang dia jadi pemimpin para rasul, dia bisa balas kecaman dari Paulus. Petrus justru terima pernyataan Paulus. Kejadian tersebut ditulis di Alkitab bukan tanpa alasan. Ada pesan penting yg mau disampaikan kepada kita, yaitu supaya kita mau terima teguran sekalipun itu dari junior atau orang yg lebih muda dari kita. Tuhan bisa sampaikan kebenaran melalui orang-orang muda, orang-orang yg bahkan kurang pengalaman dibanding kita. Mari belajar rendah hati saat terima teguran.
Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan membeda-bedakan orang dengan memandang bangsa, suku, adat dan wajah orang lain. Kasihi semua orang!
✓ Belajarlah untuk menerima nasihat, pengajaran, teguran dan kritik dari orang lain
✓ Bersikaplah rendah hati meski teguran datang dari junior atau orang yg lebih muda.
Tuhan Yesus memberkati saudara! Amin 😇🌟❤
Kutipan
Teguran yang terus terang lebih baik daripada kasih yg tersembunyi
13-11-2020
RP
Komentar
Posting Komentar