Mencintai Hukum Tuhan
Mazmur 119:97 (BIMK) Betapa kucintai hukum-Mu; aku merenungkannya sepanjang hari.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus sangat indah. Hari ini kita akan belajar mencintai hukum Tuhan.
Saudaraku, apakah ada orang yg suka hukum? Jarang sekali orang suka dengan aturan. Justice banyaknya orang ga suka sama aturan. Orang tuh ga suka diatur-atur. Saya ga pernah denger orang yg naik mobil mengucap syukur karena lampu merah. Kebanyakan pengennya lampu ijo terus... Pas ngeliat lampu merah, ada yg bilang "Yahhh, merah deh", ada juga yg kesel, ada yg ga sabar pengen ijo lagi dan banyak respon lainnya. Ada lampu hijau, oranye dan merah di jalanan merupakan aturan yg diberlakukan agar semuanya teratur. Tapi tanpa kita sadari, kita sebenarnya ga suka aturan, ga suka yg namanya hukum. Hukum itu mengikat, aturan itu memaksa. Seringkali kita taat kepada aturan karena itu kewajiban atau karena terpaksa bukan karena menyukai hukum itu. Berbanding terbalik dengan manusia pada umumnya, penulis Mazmur 119 justru mencintai hukum Tuhan bahkan merenungkannya setiap hari. Pemazmur tidak melaksanakan hukum karena kewajiban semata atau karena terpaksa tapi karena cinta. Ini dia yg hebat. Kuasa dari cinta itu membuat hukum menjadi sesuatu yg sangat indah bukan menyesakkan.
Saudaraku, ada berapa hukum Taurat yg tercatat di dalam Alkitab? Ada sekitar 600an loh. Tapi perhatikan, pemazmur begitu mencintai Taurat Tuhan. Coba perhatikan ayat ini -> *Mazmur 119:174 (BIMK) Hatiku merindukan keselamatan daripada-Mu, hukum-Mu menggembirakan hatiku.* Bayangin, Pemazmur mengalami hati yg gembira karena hukum Tuhan. Dahsyat sekali!!! Banyak orang kesal, muak dan jenuh dengan catatan hukum yg ada. Banyak orang malas menaati hukum karena terlalu berat, rumit dan membatasi diri. Pemazmur beda banget dengan kebanyakan orang. Dia malah gembira oleh karena hukum Tuhan. Ini buat saya kagum sekali sekaligus menegur saya. Kita perlu merenung, apakah saya sudah bergembira karena hukum Tuhan..? Pemazmur memiliki pengenalan yg dalam akan Tuhan sampe-sampe hukum Tuhan saja bisa buat dia gembira. Orang mah gembira karena berkat, berkat dan berkat. Pemazmur justru gembira karena hukum, aturan dan ketetapan Tuhan. Kita harus meneladani sikap pemazmur!
Saudaraku, dalam perjanjian baru, hukum Taurat yg jumlahnya sekitar 600an itu disimpulkan dengan 2 perintah, yaitu kasihi Tuhan Allahmu dan kasihi sesamamu. Ini sangat singkat, padat dan jelas. Ketika mendengar hukum ini, apakah respon kita gembira atau mengeluh? Kadang saya merasa pesimis bahwa saya ga akan mampu dan ga akan sanggup lakukan perintah ini. Sikap seperti itu ternyata jebakan dari si jahat. Iblis, yaitu musuh kita, ingin membuat pikiran kita kalah sehingga setelah mendengar hukum Tuhan kita jadi pesimis dan loyo bukannya gembira dan bersukacita. Hati-hati sama tipu daya Iblis. Sikap yg tepat ialah kita bergembira karena hukum Tuhan tersebut. Meski kita ga bisa, tapi Roh Kudus yg di dalam diri kita sanggup melakukannya. Bukan dengan kuat dan gagah kita melainkan karena anugerah Allah yg akan memampukan kita untuk menggenapi kehendak-Nya. Kita harus belajar meresponi setiap hukum, aturan dan perintah Tuhan dengan gembira dan cinta. Mari kita nikmati sukacita bukan melulu dari berkat tapi dari sisi yg lain, yaitu meresponi hukum Tuhan dengan gembira.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Taati hukum bukan karena sekadar kewajiban atau terpaksa melainkan karena cinta
✓ Bergembiralah bukan melulu karena berkat Tuhan tapi karena hukum Tuhan
✓ Hati-hati dengan tipu muslihat Iblis yg membuat kita pesimis ketika mendengar hukum Tuhan
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin!
Kutipan
Betapa kucintai hukum-Mu, ya Tuhan. Aku bergembira karena perintah-perintah-Mu
21-11-2020
RP
Komentar
Posting Komentar