Mengerti Secara Mendalam

-

 Yohanes 8:43 (TB)  Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.

Shalom, Saudaraku... Di dalam sayap Tuhan, kita tidak akan menyerah meski dalam badai. Hari ini kita akan belajar mengerti secara mendalam.

Saudaraku, beberapa atau bahkan sebagian besar orang Yahudi ga suka sama Tuhan Yesus. Mereka selalu cari-cari perkara, tuduhan dan selalu ingin mencobai Yesus. Orang Yahudi pun mengklaim bahwa mereka adalah anak Bapa. Aneh sekali, mereka klaim sebagai anak Bapa tapi ga kenal Yesus dan ga percaya sama Yesus. Bapa dan Anak itu satu tapi orang Yahudi berkata hanya mengenal Bapa dan tidak mengenal Anak. Orang Yahudi hanya ngaku-ngaku kenal Bapa padahal nyatanya tidak. Nol besar. Seringkali kita ngerti ini ngerti itu padahal kita ga ngerti sama sekali, kita gagal paham dan ga tau menahu. Hati-hati dengan klaim yg kita nyatakan kepada orang lain. Jangan seperti orang Yahudi yg bermodalkan ucapan tanpa mengerti apapun. Mereka kelihatannya sangat taat dan rajin beribadah tapi Anak Allah yang sesungguhnya mereka tolak bahkan mereka salibkan. Ini menandakan bahwa pengenalan mereka akan Allah hanya modal mulut. Modal mulut saja sangat bahaya. Orang Kristen harus benar-benar percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan punya pengertian yg benar terhadap Tuhan.

Saudaraku, fatalnya lagi ialah orang Yahudi menyebut Yesus kerasukan setan. Ini fatal banget. Bisa-bisanya mereka menghina orang yg suci, kudus dan tak bercacat sebagai orang yg kerasukan setan. Ini keterlaluan. Jangan pernah kita menghina dan menghujat Tuhan. Akibat dari sok tahu ialah jadi suka ceplas ceplos kalau ngomong. Orang Yahudi hanya gunakan akal pikirannya sendiri. Itu pun dangkal banget. Untuk mengenal Tuhan Yesus, kita perlu pengenalan yg dalam. Kalau pengenalan kita dangkal dan puas dengan itu, kita akan cenderung ragu kepada Tuhan bahkan meninggalkan Dia dan menghujat Tuhan. Banyak orang pindah agama dan beralih imannya dari Tuhan Yesus karena pengenalan yg dangkal. Jangan sampai seperti orang Yahudi yg sama sekali ga mengerti firman Allah yg Yesus sampaikan. Jangan dibutakan oleh perangkap setan!

Saudaraku, orang Yahudi pun naik darah setelah Yesus mengatakan bahwa Ia sudah ada lebih dulu daripada Abraham. Mereka bingung, "Umurnya Yesus aja belum 50 tahun, masa udah ada sebelum Abraham?" Mereka bingung bukan main. Mereka jadi kesal dan marah sama Yesus yg mereka pikir ngomong sembarangan dan ngawur. Inilah akibat dari pengenalan yg nol besar. Pengenalan kepada Allah tidak boleh mengandalkan logika semata tapi harus dengan iman. Yesus yg saat itu berumur 30an sudah ada sebelum Abraham karena  Dia adalah Allah. Yesus itu Allah Alfa dan Omega, yg awal dan yang akhir. Sebelum Abraham ada, jelas Allah sudah ada. Itu artinya Yesus sudah ada. Nah, orang Yahudi ga percaya sama perkataan Yesus. Mereka murka sekali dengan perkataan Yesus yg begitu berani menyatakan bahwa Dia sudah ada sebelum Abraham. Tapi itulah kenyataannya. Itu sebabnya kita harus belajar mengerti firman Tuhan dan mengimaninya. Mungkin saat ini kita ga percaya mujizat. Mungkin kita anggap, "Ahhh, ga mungkinlah yang begitu begituan terjadi." Saudaraku, apapun yg kita ragukan tentang apa yg pernah Yesus lakukan, itu berarti kita belum mengenal Yesus secara mendalam dan juga belum belajar untuk mengerti firman Tuhan. Ayo tempa diri lebih matang lagi di dalam pengenalan akan Allah niscaya kita akan melihat betapa mulianya Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Belajarlah untuk mengenal Tuhan Yesus dengan intim
✓ Kenali Tuhan secara mendalam jangan dangkal
✓ Jangan pernah ragukan Tuhan Yang Mahakuasa.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! ❤😇🌟

Kutipan
Kenali, dalami dan alami pribadi Kristus Yesus.

25-11-2020
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya