Beriman Dulu
Kejadian 24:40 (TB) Tetapi katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku.
Shalom, Saudaraku.... Ku percaya, janji Tuhan ajaib, terukir dalam kehidupan kita. Hari ini kita akan belajar beriman dulu.
Saudaraku, waktu itu Abraham sudah tua sekali. Udah sepuh. Tapi dia masih memikirkan anak tunggalnya. Yes, mikirin jodohnya. Hebat ya. Udah sepuh biasanya mikirin diri sendiri supaya tetap hidup, sehat dan bugar, ini justru mikirin jodoh anaknya. Abraham menjadi sosok ayah yg begitu perhatian kepada anaknya. Kita perlu teladani sikap ini. Entah engkau laki-laki atau perempuan, mari beri perhatian yg baik dan sehat bagi anak-anak kita. Jangan jadi orang tua yg kurang perhatian pada kebutuhan anak. Bahkan senakal apapun anak kita, mereka tetaplah anak yg harus dididik, diperhatikan dan menerima kasih sayang dari kita. Kasih Allah harus dinyatakan melalui orang tua. Orang tua perlu tahu apa yg menjadi pergumulan anak-anaknya agar orang tua bisa berdoa bagi mereka, kasih solusi dan dukung mereka.
Abraham pun punya iman yg begitu kokoh dan mantap di dalam Tuhan. Itu sebabnya ia disebut sebagai sahabat Allah. Sebutan yang sangat indah dan menakjubkan! Meski belum mulai pencarian jodoh, Abraham yg mengutus hambanya ini punya keyakinan bahwa malaikat Tuhan akan menyertai dan membuat perjalanan hambanya ini berhasil. Perjalanan belum dimulai tapi imannya sudah berkobar-kobar. Iman itu harus selangkah lebih maju dari tindakan kita. Sebelum bertindak, beriman dulu. Itulah langkah-langkahnya. Banyak dari kita gagal karena bertindak dulu tanpa beriman. Itu strategi yg pasti mengarahkan kita pada kegagalan. Beriman dulu, baru bertindak. Itu dia strategi paling jitu untuk beroleh keberhasilan. Sebelum Daud mengalahkan Goliat, dia pun beriman lebih dulu dengan berani menyatakan bahwa kelak Goliat akan kalah dan mayatnya akan jadi makanan burung. Daud menyatakan bahwa Allah, Sang Pemimpin Barisan Tentara Israel akan berperang baginya. Anak yg masih kemerah-merahan dan ga punya pengalaman perang ini malah berani ngomong sesuatu yg dianggap gila oleh orang lain. Tapi itulah iman. Iman itu menyatakan apa yg tidak mungkin menjadi mungkin. Akhirnya Daud menang dan mengalahkan Goliat. Kenapa? Bukan karena dia hebat, tapi karena ia menaruh iman pada pribadi yg tepat dan Allah yg membawa Daud pada kemenangan. Jadi, beriman dulu ya sebelum bertindak!
Kita pun bisa belajar dari hambanya Abraham, namanya Eliezer. Eliezer ga nolak perintah tuannya loh. Meski perintahnya agak sulit, bikin males dan ga menguntungkan dirinya, tapi Eliezer tetap taat dan mau berbagian dalam kebahagiaan tuannya. Dalam menjalankan tugasnya, Eliezer berjalan dengan doa dan pengharapan. Dia berjalan dalam pimpinan dan arahan Tuhan loh. Itu juga yg membuat Eliezer berhasil menemukan wanita yg kelak jadi isterinya Ishak, yaitu Ribka. Perjalanan yg berhasil pun dipicu oleh kuasa doa dan pengharapan kepada Tuhan. Terbukti dari Eliezer yg begitu terheran-heran dengan rencana Allah yg begitu indah dan mengagumkan. Apa yg Eliezer doakan digenapi, apa yg ia harapkan dinyatakan. Kita pun harus setia berdoa dan berharap ya. Berdoa dalam kesesakan dan bersukacita dalam pengharapan. Itu penting sekali! Apalagi dalam masa-masa sulit seperti ini, kita harus lebih kuat dalam berdoa dan memperbesar pengharapan kita kepada Tuhan. Jangan sampai lengah dan kuatkan doa serta pengharapan kita!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jadilah orang tua yg penuh perhatian bagi pergumulan yg dihadapi anak-anaknya.
✓ Beriman dulu sebelum bertindak.
✓ Doa dan pengharapan akan membawa keberhasilan dalam perjalanan kita
Tuhan Yesus menuntun kita. Amin! 😇🥳😊
Kutipan
Beriman dulu baru bertindak!
05-12-2020
RP
Komentar
Posting Komentar