Bertanggung Jawab

 Kejadian 44:33 (TB)  Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Shalom, Saudaraku... Bapa surgawi, ajarku mengerti betapa dalamnya kasih-Mu! Hari ini kita akan belajar bertanggung jawab. 

Saudaraku, ayat tersebut merupakan perkataan Yehuda kepada Yusuf. Jadi gini ceritanya. Waktu itu dunia dilanda bencana kelaparan. Cadangan makanan cuma ada di Mesir karena di masa kelimpahan, Yusuf menimbun cadangan makanan sebagai persiapan untuk tetap bertahan hidup di masa kelaparan dan kekeringan. Nah, Yakub minta anak-anaknya untuk pergi ke Mesir membeli gandum. Di situlah terjadi pertemuan antara Yusuf dan saudara-saudaranya. Yusuf kenal mereka tapi mereka ga kenal sama Yusuf. Awalnya yg datang ke Mesir cuma 10 orang, Benyamin ga ikut karena dilarang sama bapanya. Yusuf pengen lihat Benyamin dan nyuruh mereka bawa Benyamin. Simeon pun ditahan sebagai jaminan agar mereka mau bawa Benyamin ke Mesir. Yakub ga rela melepas Benyamin. Nah, anak-anak Yakub mendesak agar ia mau melepas Benyamin karena mereka hanya akan pergi kalau Benyamin ikut pergi, soalnya itulah perintah Yusuf. Bahkan Ruben rela kedua anaknya dibunuh kalau Benyamin ini ga kembali pulang. Yehuda pun berani menanggung dosa untuk selama-lamanya kalau Benyamin mati. Yakub benar-benar sayang sama Benyamin karena dia anak bungsu yg lahir dari Rahel. Rahel itu isteri yg paling dicintai oleh Yakub. Abangnya si Benyamin pun sudah dikira mati oleh Yakub. Jadi, Benyamin merupakan satu-satunya anak yg dari Rahel yg sangat ia cintai.

Saudaraku, Yusuf menggunakan satu cara untuk bisa menahan Benyamin, adik kandungnya itu. Gimana caranya? Dia naro piala (cangkir) ke kantong Benyamin dengan sengaja supaya dia bisa dituduh dan dijadikan budak. Gitu skenarionya. Singkat cerita, pekerja istana pun mendapatkan piala di dalam kantong Benyamin. Benyamin dianggap mencuri. Nah, di sinilah kita mau bahas poinnya, yaitu mengenai tanggung jawab Yehuda. Yehuda sangat amat bertanggung jawab. Saat Benyamin dituduh mencuri, Yehuda memberi diri untuk jadi budak. Yehuda ingin agar posisi Benyamin digantikan oleh dirinya. Ini berani banget! Yehuda ga lepas tanggung jawab. Dia pegang kata-katanya kepada ayahnya. Yehuda terus berusaha untuk menjamin keselamatan Benyamin. Gapapa dirinya jadi budak asal jangan Benyamin soalnya dia ga mau ayahnya mati dalam dukacita. Yehuda sangat amat bertanggung jawab dan berintegritas.

Saudaraku, banyak di antara kita masih melepas tanggung jawab. Ngomongnya berani tapi setelah dihadapi malah takut. Beberapa orang hanya ngomong doang tapi ga lakuin apa-apa. Beberapa orang ga mau tanggung resiko dan melepas tanggung jawab yg harusnya ia emban. Kita ga boleh gitu! Apa yg kita katakan harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan cuma jadi orang yg pandai ngomong tapi nol dalam tindakan. Yehuda punya karakteristik pemimpin ketika ia berani ambil resiko. Sekalipun saat itu Benyamin sebenarnya dijebak oleh Yusuf, Yehuda tetap memberi diri untuk jadi budak, asal Benyamin selamat dan ayahnya pun tetap hidup. Yehuda pun menjadi nenek moyang Tuhan Yesus. Yehuda pun menjadi nenek moyang bagi raja-raja di Israel, termasuk Daud dan Salomo. Sikap bertanggung jawab dan berintegritas ialah sikap seorang pemimpin. Kita harus berani tanggung resiko. Jangan jadi penakut apalagi pengecut. Kita harus hadapi semua dengan berani dan jujur. Tuhan pasti tolong kita!

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
Mengenal kisah pertemuan Yusuf dan saudara-saudaranya di Mesir
✓ Bertanggung jawab dan berintegritas sesuai dengan perkataan yg sudah diikrarkan
✓ Berani menanggung resiko dengan berani dan jujur

Tuhan Yesus menyertai kita! Amin 🌟🔥❤

Kutipan
Mental pemimpin ialah mereka yg selalu bertanggung jawab dan berani tanggung resiko.

09-12-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT