Mempersembahkan Korban
Keluaran 29:18 (TB) Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus lebih dari segalanya. Hari ini kita akan belajar mempersembahkan korban.
Saudaraku, di zaman Musa, persembahan bagi Tuhan haruslah yg terbaik. Domba yg dipersembahkan bukan asal-asalan. Ada syaratnya. Domba itu harus jantan, umurnya setahun dan ga boleh bercela. Ngasih sesuatu kepada Tuhan perlu benar-benar mempersembahkan korban. Korban itu ya perlu pengorbanan. Jadi ga asal-asalan. Ga asal jadi. Perlu dipersiapkan kemudian dipersembahkan. Saya pernah diajarkan sesuatu yg sederhana tapi penting ketika memberikan persembahan. Orang tersebut mengatakan, "Lipatlah uang Anda dengan rapi dan baik ketika memberikan persembahan. Jangan diucek-ucek dan diremas berantakan." Wouwww, ini penting sekali. Ini baru bicara soal cara, belum lagi bicara soal sikap hati saat memberi. Mempersembahkan korban itu seolah-olah ada rasa sedih karena kehilangan sesuatu yg berharga tapi diatasi dengan rasa sukacita karena dapat membawa sesuatu bagi Tuhan. Kalau kita berikan sesuatu bagi Tuhan tanpa ada rasa kehilangan, coba renungkan kembali, apakah kita sedang memberikan korban atau bukan. Jarang sekali kita memberi korban. Bener bener jarang sekali. Kita hanya sekadar berikan persembahan. Persembahan itu belum tentu korban loh ya. Kita harus belajar untuk masuk ke tahap mempersembahkan korban.
Seingat saya 6 tahun yg lalu, saya pernah ikuti suatu pelatihan untuk guru sekolah Minggu. Ada sesi dimana itu sangat amat berkesan dan menyentuh hati saya. Di sesi itu, air mata semua peserta bercucuran. Di sesi itu juga kami bernyanyi suatu lagu penyembahan, liriknya begini, "Lebih dari segalanya, ku ingin Kau Tuhan, emas perak dan permata tiada artinya. Ku ingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu, jadikanku hamba setia kepada-Mu." Setelah lagu itu dinyanyikan, pembicara bertanya apakah benar Yesus lebih dari emas perak dan permata? Semua dari kami menjawab "Ya". Kemudian pembicara meminta para peserta untuk menaruh barang paling berharga yg kami pegang saat itu untuk diberikan bagi orang yg membutuhkan. Di situlah hati kami diuji. Benar-benar diuji. Saya sendiri saat itu belum berani memberikan yg terbaik yg saya pegang saat itu. Saya hanya perrsembahkan jam tangan padahal ada sesuatu yg lebih berharga yg saat itu saya pegang. Dari sekian banyak peserta, ada yg mempersembahkan emas kawinnya. Di situ saya sangat tersentuh dan terharu sekali. Ia sungguh-sungguh mempersembahkan korban. Ia rela kehilangan yang terbaik karena Ia punya yg jauh lebih baik yaitu Tuhan Yesus. Dari sesi itu, saya belajar banyak apa itu korban.
Tuhan tahu percis apakah yg kita persembahkan itu hanya sekadar persembahan atau sudah termasuk korban. Meski korban itu perlu pengorbanan tapi itulah yg menyenangkan hati Tuhan. Korban itu perlu dibakar. Sebelum dibakar, korban itu disembelih dulu. Ini mengajarkan kita untuk membunuh ego kita. Untuk mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, kita tidak boleh melibatkan ego. Kita ga boleh pertahankan yang terbaik untuk kita. Yang terbaik adalah bagian Tuhan. Menyambung cerita tadi, di sesi itu juga kami bernyanyi ini, "Ku beri yang terbaik bagi-Mu, ku relakan segalanya. Yang terbaik bagi-Mu, segenap hatiku dan segenap jiwaku." Saya jadi ingat momen saat itu. Ruangan penuh dengan aliran air mata. Pipi dibasahi oleh air mata. Sungguh kita diuji apa kita benar-benar mau berikan korban atau beri persembahan asal-asalan. Harusnya kita tidak takut beri yg terbaik karena sesungguhnya apa yg kita miliki bukanlah barang yg kekal. Semuanya akan binasa dan lenyap. Hanya firman Allah dan Kristus yg kekal. Itulah yg kita miliki. Itulah yg terbaik. Kalau kita alami dan hidupi Kristus, sungguh mempersembahkan korban akan menjadi kesukaan bagi kita meski ada pengorbanan di dalamnya. Mari belajar lebih lagi untuk mempersembahkan korban!
Puji Tuhan, hari ini kita belajar
✓ Persembahankanlah korban bagi Tuhan bukan sekadar persembahan
✓ Mempersembahkan korban adalah mempersembahkan yg terbaik yg kita punya
✓ Kristus lebih dari segala yg kita miliki. Dialah yg terbaik!
Tuhan Yesus menyentuh hati kita. Amin! ❤🔥🌟
Kutipan
Mempersembahkan korban perlu pengorbanan dan itulah aroma harum yang menyenangkan hati Tuhan
16-12-2020
RP
Komentar
Posting Komentar