Mendengarkan lalu Melakukan
Keluaran 18:24 (TB) Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah pokok anggur yg benar. Hari ini kita akan belajar mendengarkan lalu melakukan.
Saudaraku, Musa pernah kewalahan nih ngurusin begitu banyak orang Israel yg keluar dari tanah Mesir. Orang tua ngurusin 2 anak aja sudah repot apalagi ini Musa ngurusin lebih dari ratusan ribu orang, di padang gurun pula. Coba deh bayangin, betapa sulitnya masa itu! Belum lagi orang Israel hobi mengeluh dan bersungut-sungut. Mereka bahkan ngomong lebih baik mati di Mesir daripada tersiksa di padang gurun. Mereka takut mati kelaparan dan kehausan di sana. Tapi nyatanya Tuhan pelihara mereka, kasih mereka manna (roti dari sorga) dan juga air yg segar dari batu yg dipukul. Nyatanya orang Israel mati bukan karena lapar atau haus tapi karena mereka hobi bersungut-sungut, memberotak, tidak beriman dan menyembah berhala. Nah, Musa itu ngurusin orang seperti itu. Udah kebayang? Saya coba bandingkan lagi ya. Orang tua ngurusin 2 anak aja udah repot, apalagi Musa yg memimpin lebih dari ratusan ribu orang keluar dari tanah Mesir. Musa harus bergantung penuh kepada Tuhan untuk dapat menunaikan tugas pelayanannya.
Saudaraku, Musa ini punya mertua, namanya Yitro. Mertuanya ini baik sekali dan penuh hikmat. Ia memberi saran kepada menantunya untuk membentuk pemimpin seribu, pemimpin seratus, pemimpin limpa puluh dan pemimpin sepuluh orang. Tujuannya apa? Supaya Musa tidak kewalahan ngurusin semua orang sendirian. Tentu itu akan sangat menyulitkan Musa dong kalau dia kerja sendirian. Sang mertua tahu betul apa yg harus Musa segera lakukan agar bangsa Israel ini teratur dan ada yang ngawasin. Musa pun kini punya tim dan ga kerja sendiri. Kerja sendiri itu berat, enakan kerja tim, bukan? Saya pun bekerja dengan tim. Enak sekali kerja di dalam tim. Ada yg bisa bantu, ngajarin dan bimbing. Kini segala perkara yg kecil ga lagi harus hubungi Musa. Urusan sederhana bisa diselesaikan oleh pemimpin kelompok. Kalau ada perkara besar, baru nanti Musa turun tangan untuk memberi solusi dan keputusan. Yitro sungguh mengajarkan prinsip organisasi yg bagus sekali bahkan diterapkan sampai saat ini. Misal begini, pemimpin kepolisian itu Kapolri. Di bawahnya nanti ada Kapolda, terus Kapolres, lalu Kapolsek. Makin ke bawah, makin sedikit anggotanya dan semakin sederhana pula perkaranya.
Saudaraku, Musa mendengarkan nasihat ini dan melakukan segala hal yg dikatakan mertuanya. Ini dahsyat sekali. Beberapa orang cuma mendengar tapi ga melakukan. Bahkan ada yg ga mau mendengarkan sama sekali. Ini memprihatinkan sekali. Saudaraku, kita harus jadi pendengar yg baik. Apa yg didengar jangan sampai masuk ke telinga kanan lalu keluar ke telinga kiri. Kita perlu menerima informasi itu lalu mengolahnya di dalam otak sekaligus diterima dengan hati yg penuh sukacita. Musa menjadi menantu yg baik sekaligus pemimpin yg rendah hati. Dia mau dinasihati dan mau mendengar orang tua. Dia menghormati seniornya. Ini teladan yang perlu kita ikuti. Jadilah rendah hati sehingga kita beroleh nasihat yg bisa membuat kita makin berhikmat dan bijaksana.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Tidak mudah memimpin orang yg suka bersungut-sungut apalagi jumlahnya banyak sekali
✓ Terapkan prinsip organisasi yg baik dan teratur.
✓ Buka telinga untuk mendengar nasihat sekaligus melakukannya
Tuhan Yesus mencintai kita. Amin! ❤😇🌟
Kutipan
Setelah dengarkan nasihat, segera lakukan
14-12-2020
RP
Komentar
Posting Komentar