Jangan Sombong
2 Tawarikh 32:25 (BIMK) Tetapi karena ia sombong, ia tidak berterima kasih atas kesembuhan yang diberikan TUHAN kepadanya. Oleh karena itu TUHAN marah kepada Yehuda dan Yerusalem.
Shalom, Saudaraku.... Terima kasih buat kasih-Mu, terima kasih buat cinta-Mu. Hari ini kita akan belajar jangan sombong.
Saudaraku, raja Hizkia merupakan salah satu raja yg menyenangkan hati Tuhan dan melakukan apa yg benar seperti Daud, nenek moyangnya. Tapi sayang seribu sayang, di akhir hidupnya, ia malah menyimpang. Hizkia pernah sakit parah dan umurnya udah ga panjang lagi. Terus Hizkia nangis, sedih dan minta kepada Tuhan untuk menambahkan umur kepadanya. Karena ia memintanya dengan sungguh-sungguh, Tuhan menyatakan kemurahan-Nya dengan menyembuhkan Hizkia dan umurnya pun diperpanjang selama 15 tahun. Sungguh ini waktu anugerah yg Tuhan berikan buat Hizkia. Sayangnya, waktu anugerah untuk hidup bukan dipakai untuk sepenuhnya melayani Tuhan dan sesama, ia malah menyombongkan apa yg dimilikinya kepada orang Babel. Semua perkakas, peralatan, harta benda dan istananya kepada para utusan Babel. Hizkia sama sekali ga beritakan kebesaran Tuhan. Bahkan ga ngajak mereka datang ke Bait Allah. Di masa kejayaannya, Hizkia malah sombong dan ga berterima kasih sama Tuhan. Kita perlu waspada dengan hidup kita. Jangan sampai kita gunakan kesempatan untuk hidup dan sehat dengan menyombongkan apa yg kita punya dan melupakan kebaikan Tuhan. Ini parah sekali! Kita harus banyak bersyukur sebab Tuhan itu sangat baik. Orang yg sombong itu terlalu fokus dengan dirinya sendiri tapi orang yg bersyukur ialah mereka yg fokus kepada Tuhan.
Saudaraku, Tuhan pun marah dengan Hizkia karena perbuatannya. Bukan hanya Hizkia yg kena marah, Yehuda dan Yerusalem kena marah. Bisa jadi orang Yerusalem ikut-ikutan gaya hidup Hizkia yg menyombongkan harta bendanya. Sebab Tuhan ga mungkin tiba-tiba marahi orang tanpa alasan. Kemarahan Tuhan selalu beralasan dan alasannya pasti tepat. Kita juga bisa melihat bahwa ada pengaruh yg besar dari seorang pemimpin. Ketika pemimpinnya dimarahi Tuhan, rakyatnya juga dimarahi oleh Tuhan. Saudaraku, mari kita cek keluarga kita. Peran ayah sebagai pemimpin dalam keluarga sangatlah penting. Ia menjadi kepala keluarga, menjadi imam dalam keluarga. Kalau ayah hidup tidak benar, maka ia akan kena marahnya Tuhan. Kaum bapa harus menjadi teladan dalam keluarganya. Jangan sampai memelihara kesombongan. Ayah harus bersyukur sehingga anggota keluarganya pun bisa mengikuti jejak sang ayah. Mari kita doakan kaum bapa sebagai pemimpin di dalam keluarga.
Saudaraku, di ayat berikutnya, Hizkia dan orang Yerusalem merendahkan diri. Puji Tuhan! Kalau kita jatuh, maka kita harus SEGERA merendahkan diri, mengakui kesalahan dan bertobat. Jangan ditunda lagi. Tuhan itu baik, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Hizkia dan rakyatnya tidak kena hukuman Tuhan oleh karena sikap hati mereka yg benar. Kita tidak boleh hidup dalam dosa tapi seandainya kita jatuh dalam dosa, maka hanya satu jalannya, yaitu minta ampun kepada Tuhan dan jangan berbuat dosa lagi. Jangan mendukakan Roh Kudus dengan sengaja berbuat dosa. Kita harus terus belajar mengikis kesombongan dan melatih lutut untuk bertelut sambil merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan sombong dan melupakan kebaikan Tuhan
✓ Peran pemimpin sangat penting dan berpengaruh.
✓ Ketika jatuh dalam dosa, segera merendahkan diri dan minta ampun kepada Tuhan
Tuhan Yesus memjamah kita! Amin 😇😊❤
Kutipan
Jangan sombong dengan apa yg dimiliki
18-02-2021
RP
Komentar
Posting Komentar