Yoas Putar Arah

 2 Tawarikh 24:22 (TB)  Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: "Semoga TUHAN melihatnya dan menuntut balas!"

Shalom, Saudaraku...  Jiwaku haus akan-Mu, akan Allajku yg hiduo. Hari ini kita akan belajar dari kisah Yoas putar arah.

Saudaraku, ada seorang raja bernama Yoas yg memerintah di Yehuda. Alkitab mencatat bahwa Yoas melakukannya apa yg benar di mata Tuhan selama hidup imam Yoyada. Siapa itu imam Yoyada? Ia adalah penasehat Yoas, bisa dibilang bapa rohaninya Yoas. Dalam bimbingan Yoyada, anak asuhnya ini berbuat benar. Bagus sekali! Tapi setelah Yoyada meninggal, Yoas tidak lagi berbuat benar. Sayang sekali, Yoas nampaknya terlalu bergantung pada Yoyada sampai-sampai ketika ditinggal bapa rohaninya, ia malah berubah setia. Ia mulai meninggalkan kebenaran. Hal ini sekaligus memberi tanda bahwa peran bapa rohani sangat penting. Ketika bapa rohani ada, ia bisa menuntun anak asuhnya untuk hidup dalam kebenaran. Namun sayang seribu sayang, Yoas ini melenceng dan menyimpang setelah ditinggal bapa rohani. Setiap nasehat dan ajaran yg sudah diberikan oleh imam Yoyada hanyalah kenangan masa lalu yg tidak lagi dipedulikan. Jangan sampai kita meninggalkan Allah karena ditinggal bapa rohani atau pembimbing rohani!

Saudaraku, ketika Yoas dan pemimpin-pemimpin Yehuda mulai menyimpang dengan beribadah kepada patung berhala, Tuhan utus nabi-nabi  untuk mengingatkan mereka tapi mereka tolak mentah-mentah teguran para nabi. Orang-orang ini ga mau dengerin apa kata utusan Tuhan. Ini bahaya sekali... Kalau dosa itu sudah disukai, maka sulit untuk melepaskannya. Pola pikir sesat yg sudah ditempel dengan lem super glue akan sulit dilepas. Sekalipun sudah ditegur oleh banyak orang benar, orang yg bebal akan terus melakukan pelanggaran dan penyimpangan. Hati-hati dengan kebebalan. Jangan sampai babak belur dulu baru sadar. Sadarlah ketika sudah ditegur dan diajar. Jangan sengaja bermain api dan menyulut api itu menjadi makin besar. Belajarlah rendah hati, akui kesalahan dan perbaiki kelakuan. Masih ada harapan untuk bertobat!

Saudaraku, Yoas benar-benar berubah total menjadi orang jahat. Dulunya orang benar, tapi kini dia jadi jahat sekali. Yoas tidak menunjukkan kesetiaan dan hormatnya kepada imam Yoyada. Imam Yoyada punya anak, namanya Zakharia. Zakharia dipenuhi oleh Roh Allah dan menegur bangsa Yehuda dengan terus terang. Apa yg terjadi? Orang-orang kesal dan membuat kesepakatan terhadap Zakharia. Yoas, raja yg berubah setia ini, dia perintahkan untuk lempari Zakharia dengan batu dan ia pun mati. Sungguh mengenaskan. Dia beritakan kebenaran kemudian dilempari batu sampai mati. Ini mati martir. Dia dianiaya oleh sebab kebenaran. Yoas sangat kejam sekali. Imam Yoyada sudah meninggal, setidaknya Yoas bisa berbuat baik kepada anaknya. Ini malah sebaliknya. Dia bunuh Zakharia dengan batu. Sadis sekali. Ketika kita berani menegur dengan terus terang, maka ada resiko yg besar menanti. Ga banyak orang yg berani, tapi kita diajarkan untuk berani sampaikan kebenaran meski ada resiko di hadapan kita. Meski ada resiko, jangan fokus ke situ, tapi fokus ke janji Tuhan, sebab orang yg kehilangan nyawanya karena Yesus akan memperolehnya untuk hidup yang kekal.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan tinggalkan Tuhan ketika pembimbing rohani sudah pergi
✓ Jangan jadi orang yg bebal dan menolak peringatan dari orang lain
✓ Resiko berani beritakan kebenaran itu ada, tapi fokuslah dengan janji Tuhan.
Tuhan Yesus menjamah kita! Amin ❤😇🙏

Kutipan
Janji Tuhan jauh lebih besar daripada resiko yg harus ditanggung ketika beritakan kebenaran.

16-02-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT