Teladan Para Serafim
Yesaya 6:2 (TB) Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
Shalom, Saudaraku... Kebenaran-Mu di batinku, ku simpan perkataan-Mu! Hari ini kita akan belajar teladan para serafim.
Saudaraku, ayat ini mengandung makna rohani yg dalam sekali. Serafim adalah mahluk sorgawi, malaikat yg nyalanya seperti api. Mereka menjadi pelayan Allah yg setia. Merupakan suatu kehormatan menjadi pelayan Allah. Kita perlu menyatakan bahwa melayani bukanlah suatu beban melainkan kehormatan. Kita bisa melayani Raja di atas segala raja, kita bisa memberikan persembahan kepada-Nya, kita bisa menyenangkan hati-Nya. Hal-hal demikian sangat indah bagi Tuhan. Kita sudah diberi anugerah, begitu limpah dan besar sekali. Lalu, apa respon kita akan kasih Tuhan? Apakah rasa terima kasih berupa ucapan saja? Itu terlalu dangkal. Kita harus mengungkapkan ucapan syukur kita dengan cara melayani Dia. Benar bahwa pelayanan yg kita berikan tidak bisa membayar lunas apa yg sudah Tuhan berikan kepada kita. Pemberian Tuhan ga akan bisa dibalas oleh apapun. Namun, kita perlu melayani Dia, mengasihi Dia dan mengabdi kepada-Nya. Kita perlu meniru malaikat yg senantiasa, sepanjang hari dan waktu terus melayani Dia.
Saudaraku, malaikat merupakan mahluk yg sangat mulia. Serafim ini punya 6 sayap. 2 sayap untuk menutupi muka, 2 sayap lagi untuk menutupi kaki. Ini bicara tentang kerendahan hati. Serafim ini tidak menunjukkan siapa dirinya kepada Allah. Serafim ini menutupi kakinya. Saudaraku, Tuhan tahu betul siapa kita. Dia mengenal kita secara pribadi. Kita tidak perlu pamerkan wajah kita setelah kita melayani dan melakukan sesuatu yg baik. Kita tidak boleh 'show off' atau mempertontonkan siapa kita kepada orang lain apalagi kepada Allah. Setelah kita melayani Dia, tutuplah wajah kita. Tak apa kita tidak dikenali, yang penting Tuhan dikenal dan dimashyurkan. Yohanes Pembaptis memberi teladan yg sangat dalam. Ia menyatakan biarlah aku semakin kecil tapi Yesus semakin besar. Yohanes tidak merasa disaingi ketika Yesus hadir. Justru Yohanes merendahkan dirinya dan memuliakan Yesus. Inilah prinsip kerendahan hati. 2 sayap dipakai untuk menutupi wajah, 2 sayap lagi menutupi kaki. Tak peduli seberapa jauh langkah kaki kita telah digunakan untuk melayani Dia, tutuplah kaki kita, jangan pamerkan itu lalu mengemis minta imbalan. Tutup kaki kita dan rendahkan diri di hadapan Allah!
Saudaraku, Serafim ini punya 6 sayap. 4 sayap sudah dijelaskan, 2 sayap lagi dipakai untuk apa? 2 sayap lagi untuk melayang-layang. Sambil merendahkan hati di hadapan Tuhan, teruslah melayani Dia. Jangan berhenti 'melayang-layang', jangan berhenti melayani. Malaikat merupakan mahluk yg sangat cepat mengerjakan perintah Tuhan. Kita lihat buktinya ya -> *Daniel 9:21 (VMD) Saat itu adalah waktu pemberian kurban sore hari. Ketika aku berdoa, Malaikat Gabriel yang kulihat pada penglihatan yang pertama, terbang sangat cepat kepadaku dan menyentuhku. Ia datang pada waktu pemberian kurban sore hari.* Dahsyat sekali! Kita harus gunakan "sayap" kita untuk bersegera melayani Tuhan dan taat pada perintah-Nya. Jangan menunda-nunda dan mengukur waktu. Kerjakan panggilan ini dengan gesit dan benar. Balutan kerendahan hati akan membuat kita tetap fokus memuliakan Allah dengan sayap kita. Mari terus setia melayani Tuhan!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Kita perlu ungkapan rasa syukur kita dengan melayani Tuhan
✓ Tutup wajah kita dan kaki kita untuk menyatakan kerendahan hati di hadapan Allah.
✓ Taatlah pada perintah Tuhan dan segera kerjakan dengan cepat apa yg diperintahkan-Nya
Tuhan Yesus menolong kita! Amin 😇😊🙏
Kutipan
Balutlah segala bentuk pelayanan kita dengan prinsip kerendahan hati.
16-04-2021
RP
Komentar
Posting Komentar