Apapun Profesinya, Jadilah Penyembah
Wahyu 15:3 (TB) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Shalom, Saudaraku. Mari kita bersukaria karena Tuhan. Haleluya!!
Saudaraku, sebagai hamba Allah, kita perlu meneladani Musa yg menggunakan bibir mulutnya untuk menyembah Tuhan. Musa bukan hanya orang yg erat kaitannya dengan hukum. Musa pun adalah seorang penyembah. Kita tahu bahwa Musa yg pimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Namanya tercatat dari kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Bahkan kitab Kejadian pun ditulis oleh Musa. Namun, Musa tidak hanya terlibat dalam 5 kitab tersebut, di kitab-kitab lainnya, nama Musa pun dicatat. Musa itu salah satu penulis Mazmur. Mazmur ialah nyanyian, puji-pujian dan penyembahan. Di kitab lainnya pun nama Musa kembali disebutkan. Nah, di kitab Wahyu pun ada nama Musa dan namanya dikaitkan dengan suatu nyanyian. Oh indahnya, kita boleh saja berprofesi sebagai bos, guru, karyawan kantoran, montir, pedagang, supir atau apapun pekerjaannya, tapi ingat, kita harus jadi penyembah. Apapun profesi kita, tetaplah memilih untuk jadi penyembah. Angkat puji-pujian, nyanyian dan penyembahan kita bagi Allah. Allah itu layak dipuji dan disembah!
Saudaraku, penyembahan itu berhubungan dengan kebenaran firman Allah. Apa yg firman katakan, nyatakanlah dalam penyembahan. Contoh, Alkitab mencatat bahwa Allah itu kekal, Allah itu yang awal dan yang akhir. Naikkan kebenaran itu sebagai suatu penyembahan. Penyembahan juga berkaitan dengan pengalaman kita bersama dengan Tuhan. Kita yang telah melihat dan merasakan perbuatan Tuhan dapat berkata, "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa." Daud pun banyak menyembah Tuhan dan menyatakan puji-pujin karena pengalamannya dengan Tuhan. Ia mengatakan Tuhan sebagai kota benteng, gunung batu, kota pertahanan, menara perlindungan dan gembala yg baik karena ia sendiri mengalami Tuhan dengan cara seperti itu. Penyembahan timbul dari pengalaman kita bersama dengan Tuhan. Orang yg akrab dengan Tuhan pasti suka sekali menyembah dan memuji Tuhan. Beda dengan orang yang jauh dari Tuhan, mulut dan bibirnya akan jarang atau bahkan hampir tidak pernah memuji Tuhan. Karena itu, mari kita akrab dengan Tuhan.
Saudaraku, manusia itu pengambil keputusan. Kita dapat mengambil keputusan untuk rencana ke depan. Seorang hakim juga bisa mengambil keputusan atas hukuman terdakwa. Namun manusia cenderung tidak adil dan salah. Kita bercacat dalam pilihan kita. Berbeda dengan Allah. Ia tidak seperti kita. Segala jalan Tuhan itu adil dan benar. Karena segalanya benar, maka Dia yang layak terima pujian dan penyembahan dari segala bangsa. Dia layak menjadi Raja atas hidup kita karena Dia tidak pernah salah. Lah kalau kita kan suka salah, kita ga bisa jadi raja, kita ga layak disembah, kita ga layak dipuji. Kita perlu rendah hati, mengakui bahwa Yesus yg layak terima penyembahan. Mari tunduk kepada Dia yang adil dan benar. Mari beri diri untuk dibenarkan, dikuduskan dan diarahkan oleh Tuhan sebab hanya Dia yang adil dan benar._*
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Apapun profesi kita, jadilah penyembah.
✓ Orang yg akrab dan karib dengan Tuhan pasti suka menyembah Dia
✓ Allah itu adil dan benar dalam segala jalan-Nya sehingga hanya Dia yang layak disembah
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin! ❤️😇🥳
Kutipan
Penyembahan bisa lahir dari pengalaman kita berjalan bersama dengan Tuhan.
27-07-2021
RP
Komentar
Posting Komentar