Bahayanya Benar Menurut Versi Diri Sendiri
Hakim-hakim 21:25 (TB) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Shalom, Saudaraku... Yesus jalan kebenaran dan jalan kehidupan!
Saudaraku, ayat di atas merupakan ayat terakhir dari kitab Hakim-hakim. Bagian penutup kitab ini menyatakan kondisi yg buruk dan memprihatinkan. Waktu itu tidak ada raja di antara orang Israel tapi mereka harusnya menyadari bahwa Allah itu Raja di atas segala raja. Kepimpinan sebagai raja dipegang langsung oleh Allah. Jadi, benar kalau orang Israel tidak punya raja tapi mereka punya Raja. Nah, beda ya antara raja dengan Raja. Jika disuruh tentukan, pilih dipimpin Raja atau raja? Nah ini dia, kita perlu menyadari bahwa hikmat itu datangnya dari Raja lalu diturunkan kepada raja. Tidak adanya pemimpin tidak boleh membuat kita leha-leha saja. Kita tetap harus rajin, hidup benar dan bersemangat karena ada Raja yg matanya mengawasi orang benar dan orang jahat. Dialah yg harusnya jadi pemimpin kita. Kita harus lebih percaya dan tunduk kepada Raja daripada raja.
Saudaraku, setelah para hakim mati, orang Israel mulai melakukan apa yg benar menurut pandangannya sendiri. Standar manusia kan acak kadut. Kalau menurut pandangan mata saya pribadi, tentu kita akan banyak jatuh dalam dosa dan salah kalau hidup berdasarkan apa yg dianggap benar oleh dirinya sendiri. Kita ga boleh hidup seperti orang Israel di zaman dulu, yg kerjanya mengeluh, menyalahkan Tuhan dan hidup semaunya. Repot nih kalau pengennya hidup sewenak dewe alias suka-suka gue. Jangan jadi tipe orang begitu ya. Kita punya Tuhan yg juga menjadi Raja atas hidup kita. Nah, kepada Tuhanlah kita harus patuh dan taat. Tuntunan dan bimbingan-Nya itu benar dan tepat. Tuhan tidak pernah menuntun kita pada kebinasaan. Ga pernah sekalipun...! Kita seringkali yg suka bandel. Dilarang main handphone malah makin sering main handphone. Dilarang ikut-ikutan pergaulan bebas, malah kepengen tau dan akhirnya malah jatuh dalam dosa. Dosa itu jangan dikepoin. Jangan pengen tau tentang dosa sebab ini bisa menyeret kita ke perangkap yg jahat. Kalau mau kepo, kepolah tentang kebenaran.
Saudaraku, standar kita dengan standar Tuhan sangat jauh berbeda. Kalau kita hidup berdasarkan standar pribadi, kita akan jadi orang yg dangkal, yg ga memaknai arti hidup yg sesungguhnya. Beda cerita kalau kita hidup dalam standar Allah. Kita akan belajar lebih dalam apa itu pengorbanan, apa itu kasih dan apa itu keadilan. Kita pun akhirnya ga hidup sembarangan. Hidup kita terarah sebab Tuhan menetapkan langkah-langkah yg kita ambil dan Tuhan yang turut campur tangan mengarahkan kita. Kita pun akhirnya tidak lagi hidup berdasarkan apa yg kita anggap benar. Kita menjadi orang yg menyenangkan hati Tuhan, yg mengerjakan apa yg benar di mata Tuhan. Oh sungguh indah jika kita mau berbagian untuk menyenangkan Tuhan. Dia mau kita hidup dalam kebenaran. Itu untuk menolong kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yg ajaib. Ayok kita hidup dalam anugerah, dalam kasih dan dalam karunia. Mari hidup sesuai apa yg Tuhan anggap benar bukan apa yg aku anggap benar. Horayyy..!!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Meskipun tidak dipimpin raja, kita harus tetap minta bimbingan Sang Raja.
✓ Jangan hidup berdasarkan apa yg kau anggap benar
✓ Serahkan dan percayakan hidup kita kepada Allah yg memelihara dan mengarahkan
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! 🥰❤️😇
Kutipan
Jangan hidup berdasarkan apa yg kau anggap benar
12-09-2021
RP
Komentar
Posting Komentar