Jangan Kembali ke Muntahmu

-

 Amsal 26:11 (TB)  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Shalom, Saudaraku... Besar setia-Mu Tuhan.... Besar setia-Mu..

Saudaraku, kita perlu menjadi orang yg bertumbuh di dalam Tuhan. Salah satu ciri dari orang yg bertumbuh di dalam Tuhan ialah tidak lagi kembali hidup di dalam dosa, tidak lagi menjadi hamba dosa. Ketika kita bertobat, kita harus sungguh-sungguh melakukannya. Jangan lagi mau terikat dengan dosa. Jangan lagi mau dibelenggu oleh dosa. Jangan mau lagi diperhamba oleh dosa. Kita harus tinggalkan itu semua demi mengikut Yesus. Pertobatan sejati menyatakan bahwa ia tidak lagi menyukai perbuatan daging. Ia membenci semua perbuatan dosa. Ia menyalibkan semua tindakan duniawi. Sungguh inilah yg harus tercermin dalam hidup kita saat kita memutuskan untuk lahir baru dan bertobat.

Saudaraku, muntahan anjing itu sangatlah menjijikkan. Tak seorang pun mau menyimpan atau menimbun muntahan anjing. Muntahan anjing harus dikubur. Tempat di mana muntahan anjing berada harus dibersihkan. Nah, tapi kalau si anjing itu kembali ke muntahannya, maka dia anjing yg bodoh, yg menyukai kejijikkan dan kenajisan. Buat apa kembali ke muntahan? Tidak ada gunanya! Demikian juga orang bebal yg mengulangi kebodohannya. Mengulangi perbuatan dosa adalah suatu bentuk kebodohan. Kalau kita berulang-ulang melakukannya lagi, maka kita seperti seekor anjing yg kembali ke muntahannya. Orang bebal selalu begitu. Kesukaannya bukanlah kesucian dan kekudusan tapi malah kebodohan dan kecemaran dan kenajisan. Sungguh mengerikan...

Saudaraku, kita harus menjadi orang yg bijaksana dan beroleh pengertian di dalam Tuhan. Ikut Yesus adalah tindakan paling benar dan paling mulia. Tidak ada kenajisan ataupun kejijikan. Saat kita ikut Yesus, kita memilih untuk hidup dalam kebenaran dan kemenangan. Kuasa Iblis kita taklukkan dan kita patahkan. Kita tidak lagi hidup dalam belenggu dosa dan rantai kutuk. Kita beroleh pembebasan di dalam Tuhan. Haleluya.. Satu hal yg perlu kita pelihara, yaitu kesetiaan di dalam Tuhan. Kesetiaan di dalam Tuhan akan menjaga kita untuk terus hidup dalam kehendak-Nya. Kita tidak lagi ada di bawah ikatan dosa tapi kita hidup di dalam kasih karunia Allah. Inilah yg perlu kita kerjakan. Oh haleluya...!!

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Bertobatlah dengan sungguh dan tinggalkan semua perbuatan dosa
☆ Jangan kembali ke muntahan yang begitu najis dan menjijikkan
☆ Hiduplah di dalam Allah dan berjalanlah dalam kehendak-Nya
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! 😇😊🥳

Kutipan
Orang yg kembali ke muntahannya adalah orang bebal yg begitu bodoh

06-12-2021
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya